Selain menulis CV, jobseeker juga harus mengetahui cara membuat portofolio. Dalam beberapa lowongan pekerjaan tertulis bahwa pelamar wajib melampirkan portofolio, yang dikirimkan bersama dengan CV. Namun, Anda juga perlu memahami format atau ukuran agar portofolio memperlihatkan keterampilan dan pengalaman kerja Anda.
Apa Itu Portofolio?
Portofolio ialah kompilasi materi akademis dan profesional yang menggambarkan keterampilan, kualifikasi, pendidikan, pelatihan, dan pengalaman kerja seseorang. Secara tidak langsung, portofolio juga dapat menggambarkan kepribadian dan etos kerja seseorang.
Dalam pembuatan portofolio, memilih pengalaman atau hasil kerja yang paling relevan akan menunjukkan kompetensi kandidat kepada perekrut dan manajer. Anda pun bisa mendesain portofolio berdasarkan kreativitas, tetapi jangan sampai mengaburkan isi informasi utamanya.
Misalnya, Anda adalah digital marketing di creative agency yang melamar ke perusahaan retail, maka kirimkan hasil karyawan Anda ketika menangani klien retail seperti pasar swalayan, toko serba ada, platform toko daring, atau apotek.
Berikut ini beberapa poin buat Anda tentang cara membuat portofolio:
- Pernyataan orisinalitas: tulis pernyataan yang menerangkan bahwa itu adalah karya Anda yang bersifat rahasia dan tidak boleh disalin
- Hasil pekerjaan: pilih pekerjaan yang paling menunjukkan keterampilan, kompetensi, dan pencapaian Anda, terutama yang berkaitan dengan peran yang dibutuhkan oleh perusahaan
- Susun daftar: buat daftar proyek atau kegiatan yang sedang Anda kerjakan yang dapat menambah daftar keterampilan dan kualifikasi di bidang tersebut
- Tambahan informasi: jika Anda ingin memperlihatkan semua karya–hanya memperlihatkan dua hingga tiga hasil di portofolio–cantumkan tautan yang berisi hasil pekerjaan terbaik Anda di dalam CV
5 Cara Membuat Portofolio Yang Relevan Dengan Pekerjaan
Saat ini, pengiriman CV dan portofolio dilakukan secara digital. Biasanya, perusahaan mencantumkan persyaratan format pengiriman dalam job ads, seperti ukuran tak lebih dari satu megabytes atau berbentuk portrait. Jika Anda membutuhkan referensi mengenai pembuatan portofolio, cek di bawah ini.
1. Pilih format
Pada umumnya, format portofolio berbentuk PDF–baik yang dibuat dengan platform tertulis seperti Word atau Docs maupun grafis seperti Canva atau PowerPoint. Bila hasil karya berukuran besar dan/atau banyak, Anda dapat membuatnya di platform Dribbble, Behance, Wix, atau Figma, lalu cantumkan link tersebut agar perekrut mudah mengakses dan melihatnya.
Poin yang perlu diingat dalam pemilihan format adalah jangan sampai membuat perekrut bingung untuk menilai hasil pekerjaan Anda, karena fokus mereka ialah mendapatkan informasi kandidat, bukan memperhatikan sisi estetika atau kualitas desain.
2. Kurasi karya
Setelah itu, Anda dapat mengurasi karya yang menurut Anda mengesankan dan menghasilkan prestasi untuk diperlihatkan di portofolio. Misalnya, pilih proyek atau kegiatan unggulan yang telah dilakukan, lalu lengkapi dengan data, foto, tulisan, tautan, akun media sosial, dan ulasan media, jika ada.
3. Sentuhan personal
Anda dapat menambahkan sentuhan personal dalam portofolio, seperti warna, font, gambar, tata letak halaman, dan penjelasan singkat. Ini bertujuan agar perekrut dan hiring manager mudah memahami karya dan melihat sisi kreativitas Anda. Sentuhan personal dalam portofolio juga dapat membedakan Anda terhadap kandidat lain.
“Untuk beberapa role spesifik seperti graphic designer membutuhkan portfolio, tetapi secara umum, membuat CV yang detail pun sudah cukup mewakili perjalanan karir dan biodata kandidat tersebut,” Farah Averina, Consultant Advisor Peoplyee, Senin (20/01/2025).
4. Cek beberapa kali
Setelah itu, usahakan mengecek kembali semua isi portofolio dan pastikan tak ada kesalahan dalam pengetikan atau penempatan foto, huruf, atau angka. Cek pula, tautan yang Anda cantumkan sudah benar dan bisa diakses oleh orang lain. Bila Anda membeli domain untuk menampilkan hasil kerja, pastikan tidak lupa untuk memperpanjang penggunaannya.
Anda juga bisa meminta bantuan orang terdekat untuk melihat portofolio dan minta pendapat mereka. Tak ada salahnya untuk mempertimbangkan saran mereka tentang penyesuaian yang harus Anda lakukan pada portofolio.
5. Perbarui konten
Salah satu pembuatan portofolio adalah melengkapi CV yang akan digunakan untuk melamar pekerjaan. Setelah diterima sebagai karyawan baru di sebuah perusahaan, bukan berarti Anda mengabaikan portofolio. Jika memungkinkan, perbarui konten portofolio yang menggambarkan kinerja dan kegiatan Anda saat ini, karena langkah tersebut dapat menjadi bahan reviu pribadi tentang personal development.
Selain itu, Anda berpeluang menambah jejaring dengan praktisi di berbagai industri. Bahkan hal ini dapat menciptakan kolaborasi suatu proyek antara Anda dan pihak lain. Jika Anda tengah mencari peluang baru, cek tautan ini.