Blog
Recruitment and Selection·

5 Tantangan Mencari Kerja dan Solusinya

Lowongan kerja yang terbatas dapat menjadi tantangan mencari kerja bagi jobseeker. Ini bisa karena pembatasan usia, jenis kelamin, dan agama.
5 Tantangan Mencari Kerja dan Solusinya

Tak sedikit yang mengatakan bahwa tantangan mencari kerja saat ini adalah mengharapkan kualifikasi tinggi terhadap fresh graduate. Sementara itu, kondisi bisnis masih menghadapi ketidakpastian ekonomi, kenaikan pajak, hingga pemutusan hubungan kerja (PHK) di bidang manufaktur. Namun, setiap angkatan kerja menghadapi tantangannya masing-masing.

Memang, kita tak bisa mengubah kondisi tersebut, tetapi sebagai pencari kerja, kita dapat memanfaatkan hal itu untuk mengasah keterampilan kerja. Ketika memasuki dunia kerja yang banyak tuntutan, kita sudah siap menjalaninya.

Kondisi Tenaga Kerja Di Indonesia

Indonesia tengah menghadapi tantangan signifikan dalam struktur tenaga kerja yang berdampak terhadap daya beli masyarakat. Situasi ini tidak lepas dari perubahan pola kerja, dominasi sektor informal, dan preferensi tenaga kerja terkini.

Data Sakernas Februari 2024 menunjukkan bahwa Indonesia memiliki 142,18 juta orang yang bekerja. Dari jumlah tersebut, sebanyak 36,80 juta bekerja paruh waktu dan 12,11 juta masuk dalam kategori setengah pengangguran, yaitu mereka yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu. Hal ini mencerminkan dominasi sektor informal meningkat, yang ditandai dengan pendapatan yang lebih kecil dan kurang stabil.

Menurut Telisa Aulia Falianty, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, lonjakan pekerja informal sebagian disebabkan oleh maraknya praktik outsourcing yang meningkat sejak diberlakukannya Undang-Undang Cipta Kerja. Preferensi tenaga kerja muda terhadap pekerjaan fleksibel pun turut menambah jumlah pekerja informal sehingga pendapatan mereka tidak menentu.

Di sisi lain, terdapat lonjakan PHK selama pandemi hingga kini dan penurunan jumlah kelas menengah, sehingga memengaruhi kemampuan mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Bahkan gelombang PHK terjadi pada awal Januari 2025, karena perusahaan efisiensi dan/atau menutup operasinya di Kabupaten Tangerang, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Bandung.

5 Tantangan Mencari Kerja & Solusinya

1. Loker terbatas

Bila Anda merasa lowongan kerja (loker) yang mewakili peran Anda terbatas, ada dua kemungkinan, yakni bisnis sedang menekan bujet untuk sumber daya manusia (SDM) atau loker dibuka untuk program employee referral, sehingga perekrut lebih mudah memverifikasi latar belakang hingga kinerja kandidat.

Solusi:

Sebaiknya Anda mulai membangun jaringan profesional demi menemukan peran ideal, mulai dari alumni sekolah atau kuliah, teman seprofesi, hingga orang-orang lintas peran dengan menghadiri webinar, seminar, dan pelatihan. Hal ini meningkatkan peluang Anda mendapatkan serta mempelajari pekerjaan baru sebelum kandidat lain mengetahuinya.

2. Mengikuti perkembangan industri

Perusahaan menginginkan karyawannya memiliki pengetahuan serta mengikuti perkembangan tren dan inovasi industri. Kondisi tersebut menjadi tantangan bagi pencari kerja, karena Anda dituntut untuk menemukan pekerjaan sekaligus memahami tren industri terkini.

Solusi:

Anda dapat mengikuti perkembangan paling terbaru di industri beserta kondisi pasar kerjanya. Pertimbangkan untuk menghadiri seminar dan berbagai acara jaringan di mana Anda akan mempelajari informasi teranyar dan bertemu orang baru. Jangan lupa juga memperbarui profil media sosial profesional Anda dengan menceritakan acara yang baru dihadiri. Ini bertujuan untuk meningkatkan profil Anda dilirik oleh perusahaan lain.

3. Ketidaksesuaian peran dan keterampilan

Sering kali, jobseeker menghadapi tantangan di mana loker membutuhkan peran tetapi tidak sesuai dengan keterampilan yang mereka miliki, terutama fresh graduate. Kondisi ini dikarenakan perusahaan membutuhkan seseorang untuk menjalankan proyek tertentu di peran tersebut.

Solusi:

Bagi lulusan baru, Anda bisa mengikuti pelatihan terhadap suatu keterampilan guna memperoleh sertifikat dan kesempatan kerja atau menjadi peserta magang untuk memperoleh pengalaman di bidang profesional.

4. Ketidakpastian proses rekrutmen

Beberapa perusahaan mengharuskan kandidat untuk mengikuti serangkaian rekrutmen yang panjang, mulai dari wawancara, tes asesmen, hingga background checking. Dampaknya, hal itu membuat Anda kelelahan, terlebih tak ada umpan balik dari perekrut, sementara Anda mengharapkan untuk mendapatkan pekerjaan secepatnya demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Solusi:

Tak ada kandidat yang ingin memperoleh recruiter ghosting, tetapi hal itu tidak bisa terelakkan. Jika Anda tak memperoleh kabar atau umpan balik dari mereka, hubungi mereka untuk mendapatkan kejelasan proses selanjutnya.

Apa pun hasilnya, Anda perlu mencari dukungan dari orang-orang terdekat atau career coach. Ceritakan pengalaman dan perasaan Anda ke orang terpercaya atau tulis hal itu dalam buku jurnal untuk melepas kekecewaan. Anda juga bisa berolahraga atau berjalan di sekitar rumah atau berkutat dengan hobi untuk melepaskan penat.

5. Penolakan

Ya, tak ada orang yang menyukai penolakan, tetapi penolakan bukan berarti Anda tidak pintar. Ada kemungkinan bisnis memilih kandidat memiliki kualifikasi sesuai atau performa wawancaranya meyakinkan. Situasi ini kerap melemahkan motivasi Anda.

Solusi:

Saat penolakan datang, sering kali ada rasa kecil hati dalam diri kita. Ada baiknya terima perasaan tersebut, kemudian kirimkan lamaran ke perusahaan lain. Kalau Anda lelah, istirahat sejenak untuk menenangkan diri.

Cek Hal-hal Pendukung Dalam Pencarian Pekerjaan

Mencari pekerjaan adalah pekerjaan menantang bagi jobseeker, tetapi Anda bisa menaklukkan tantangan tersebut dengan melakukan beberapa pengecekan di bawah ini:

  1. Buat lamaran–cover letter, curriculum vitae, dan portofolio–yang disesuaikan dengan peran, gunakan pula format applicant tracking systems (ATS) saat membuat CV
  2. Kirimkan CV ke berbagai platform pencarian kerja, seperti LinkedIn, Jobstreet, dan email perusahaan untuk meningkatkan penerimaan lamaran
  3. Siapkan dan latih diri untuk menghadapi wawancara kerja, cari tahu model pertanyaan dan jawaban untuk peran Anda
  4. Kelola ekspektasi dan siapkan diri dengan penolakan
  5. Fokus terhadap pembelajaran baru, self-care, dan kesehatan mental untuk menghindari burnout
  6. Manfaatkan media sosial untuk membangun personal branding dengan menceritakan pengalaman kerja, berbagi tip dan trik, atau membagikan cerita tentang program sertifikasi yang baru dijalani
  7. Manfaatkan layanan human resources, seperti recruitment agency (headhunter), untuk mencari peluang baru dan berjejaring dengan career advisor
  8. Tetap waspada terhadap job scam yang mengatasnamakan perusahaan, lembaga, atau individu yang ingin merekrut Anda dan hindari berbagi informasi personal dengan mereka

Peoplyee sebagai penyedia layanan HR berkomitmen untuk membantu kandidat menemukan peluang karier sekaligus mendukung lingkungan kerja yang produktif di Indonesia.


Share