Blog
Career Development·

7 Langkah Jalankan Career Planning

Anda perlu memiliki career planning yang matang guna meningkatkan peluang sekaligus memastikan perkembangan karier yang terarah.
7 Langkah Jalankan Career Planning

Career planning (perencanaan karier) akan menjadi proses penting bagi seluruh karyawan, baik yang baru saja memulai berkarier maupun berpengalaman. Anda pun demikian, perlu memiliki career planning yang matang guna meningkatkan peluang sekaligus memastikan perkembangan karier yang terarah. Dengan memahami proses ini, Anda dapat mengarahkan diri untuk mengelola pembelajaran keterampilan sepanjang kehidupan kerja.

Apa Itu Career Planning?

Career planning merupakan proses di mana seseorang menganalisis kekuatan, kelemahan, keterampilan, minat pribadi, dan lainnya untuk menentukan peluang kerja yang paling cocok dengan dirinya. Setelah itu, ia akan mengejar peluang tersebut berdasarkan aspirasi kariernya.

Proses ini akan terjadi sepanjang masa kerja seseorang, sehingga perencanaan karier menjadi bagian dari perencanaan hidup yang dipengaruhi oleh beragam faktor. Dalam masyarakat Amerika Serikat, karier yang ditekuni akan memengaruhi seluruh gaya hidup, konsep diri, pendapatan, prestise, pilihan teman, dan lokasi tempat tinggal seseorang.

Kenapa Anda perlu melakukan perencanaan karier?

  1. Proses ini memetakan jalur karier seseorang agar lebih terstruktur, karena tanpa rencana karier jelas akan membuatnya terjebak dalam pekerjaan yang tidak sesuai dengan minat atau potensi
  2. Membuat seseorang lebih termotivasi untuk mengembangkan keterampilan dan mencari peluang yang relevan
  3. Memungkinkan seseorang mengambil langkah strategis seperti pelatihan, sertifikasi, berjejaring, atau promosi
  4. Mempersiapkan diri untuk menghadapi perubahan karier dan industri

Langkah Menjalankan Career Planning

1) Self- assessment

Ini adalah cara untuk meningkatkan pemahaman diri, di mana Anda mampu menggambarkan karakteristik pribadi. Dalam proses ini, Anda dapat mengidentifikasi minat karier yang cocok, tetapi memerlukan informasi lebih lanjut sebelum memutuskannya. Langkah self-assessment yang bisa membantu Anda, antara lain:

  • Hal-hal yang Anda minati dan senang melakukannya
  • Nilai dan keyakinan yang memengaruhi dalam bertindak
  • Motivasi, kekuatan dan kelemahan, serta sikap sosial
  • Apa saja keterampilan yang dipelajari melalui pelatihan dan pendidikan
  • Jenis tempat kerja yang disukai
  • Jenis pekerjaan yang didukung oleh keterampilan dan pengalaman
  • Kondisi yang berpengaruh terhadap keterampilan atau pekerjaan

2) Eksplorasi karier

Langkah ini berfokus pada penggalian informasi tentang pekerjaan yang Anda minati. Misalnya, mempelajari job description, tugas khusus berdasarkan peran, kompensasi dan benefit, hingga prospek kerja. Ini adalah waktu yang tepat untuk menentukan pelatihan atau kursus pendek guna mempertajam keterampilan teknis pada peran atau profesi tujuan. Tanyakan pula kepada orang terdekat yang telah menjalani profesi tersebut untuk lebih memahami cara kerja, persiapan, tantangan, serta penyesuaian yang harus Anda lakukan ke depannya.

3) Targeting

Jika Anda memiliki beberapa alternatif karier, sebaiknya Anda menganalisis informasi yang telah dikumpulkan untuk untuk memutuskan, termasuk mengevaluasi potensi hasil dari setiap pilihan yang dipertimbangkan dan memilih pilihan karier yang tepat.

4) Persiapan karier

Setelah Anda membuat keputusan karier, tugas berikutnya adalah mulai mempersiapkan memasuki bidang tersebut. Langkah ini dimulai dari:

  • Apa saja persyaratan pendidikan dan pengalaman dari karier yang dipilih?
  • Apa saja keterampilan yang dibutuhkan?
  • Apa kualifikasi yang Anda miliki?
  • Bagaimana cara terbaik untuk memperoleh kualifikasi itu?
  • Apa yang harus dilakukan pertama kali untuk meniti karier?
  • Berapa lama waktu untuk mempersiapkannya dan berapa dana yang dibutuhkan?

Jangan lupa pula untuk menentukan tujuan jangka pendek dan jangka panjang saat bekerja.

5) Tunjukkan diri

Memiliki karier yang Anda cita-citakan dengan gaji menarik, lokasi strategis, serta lingkungan kerja suportif memerlukan konsistensi dan komitmen. Ya, Anda harus konsisten menunjukkan diri terhadap peluang pekerjaan yang ada.

Misalnya, mengunggah sertifikat keterampilan kerja yang baru saja diikuti di LinkedIn, mengecek lowongan pekerjaan (loker) di web dan media sosial perusahaan, berkoneksi dengan praktisi di bidangnya, menjalin komunikasi dengan sesama alumni dan teman lama, hingga meminta izin employee referral kepada orang terdekat jika tempat kerja mereka membuka peran yang Anda inginkan.

Tak ada salahnya pula menggunakan jasa recruitment agency (headhunter) untuk membuka peluang karier Anda lebih lebar lagi. Jika memungkinkan, bangun komunikasi dengan career advisor agar memperoleh informasi loker terkini.

6) Kelola ekspektasi

Anda dapat bersikap optimis ketika menjalankan langkah di atas, tetapi ada baiknya untuk mengelola ekspektasi yang realistis. Ada kemungkinan Anda memerlukan waktu lebih dari enam bulan untuk mendapatkan posisi karier yang diidam-idamkan, sehingga Anda harus memulainya lebih awal. Tak dipungkiri, terkadang dalam prosesnya Anda merasa tidak termotivasi karena menghadapi banyak penolakan. Meski kondisi itu sulit, tetapi jangan menyerah.

7) Pantau pencapaian

Bila Anda telah memperoleh posisi yang diinginkan, pastikan pekerjaan tersebut mendidik dan mempersiapkan Anda untuk karier yang lebih baik. Jadi, pantau pencapaian ketika bekerja, catat apa saja kontribusi di tempat kerja, serta berupaya membangun jaringan. Data tersebut akan membantu Anda dalam negosiasi penilaian kinerja, gaji, dan promosi jabatan.

Poin penting yang perlu dicatat adalah proses perencanaan karier tidak pernah berakhir. Di berbagai titik dalam karier, Anda akan mencari pelatihan atau penunjukan tambahan yang dapat menunjang tujuan kehidupan profesional.

Dalam beberapa kasus, Anda mengalami perubahan atau mendefinisikan ulang tentang tujuan karier. Apa pun fase karier Anda saat ini, meluangkan waktu untuk membuat career planning akan membantu Anda tetap fokus pada jalur yang berorientasi pada tujuan.

Share