“Kamu pilih magang atau freelance?,” tanya seorang teman.
Sekilas, pertanyaan ini terdengar mudah untuk dijawab, tetapi tidak demikian buat pencari kerja yang baru saja lulus atau mahasiswa yang ingin memperoleh tambahan uang saku. Terlepas pilihan Anda untuk menjadi freelancer atau intern, keduanya dapat menjadi batu loncatan untuk memulai karier, karena dua hal itu memberikan pengalaman sekaligus keterampilan kerja yang tidak diperoleh di bangku pendidikan.
Mengenal Magang dan Freelance
Magang
Magang atau internship ialah pengalaman kerja jangka pendek agar pencari kerja tingkat pemula memperoleh pengalaman industri atau bidang tertentu.
Di beberapa universitas, mereka mewajibkan mahasiswanya untuk menjalani program internship, karena ini adalah bagian dari mata kuliah. Meski demikian, tak sedikit fresh graduate yang mencoba magang untuk memulai kariernya. Dengan magang, seseorang akan memperoleh:
- Pengalaman kerja di lingkungan profesional, termasuk berinteraksi dengan rekan kerja dan pihak ketiga serta memahami alur kerja
- Mendapat bimbingan dari karyawan senior atau pemimpin tim tentang SOP, alur kerja, dan hal-hal yang tidak tercantum dalam peraturan
- Meningkatkan keterampilan teknis dan nonteknis, di mana ini membentuk kualitas dan daya saing di dunia profesional
- Membangun relasi profesional di industri terkait yang berguna untuk mencari peluang di masa depan
Bagi mahasiswa yang baru mengikuti program magang, kondisi tersebut dapat membuat Anda kewalahan dengan tugas-tugas yang harus dikerjakan, tetapi hal ini wajar karena mendorong Anda untuk mengerahkan keterampilan berkomunikasi dengan rekan kerja serta memiliki wawasan tentang manajemen waktu.
Freelancing
Freelancing atau bekerja lepas merupakan kegiatan seseorang yang meminjamkan keterampilannya kepada sejumlah klien secara fleksibel. Orang yang bekerja dengan cara ini disebut freelancer. Ia tidak dipekerjakan oleh sebuah perusahaan atau terikat pada satu klien. Ia memiliki kebebasan untuk memilih proyek yang ingin dikerjakan dan klien yang ingin diajak bekerja sama.
Siapa yang bisa menjadi freelancer? Siapa pun bisa, seperti mahasiswa, fresh graduate, hingga profesional.
Bagi sejumlah orang, bekerja lepas memberikan manfaat karena:
- Memiliki fleksibilitas waktu untuk mengatur jadwal kerja sembari melakukan kegiatan lain seperti kuliah atau mengurus keluarga
- Memberikan penghasilan tambahan berdasarkan proyek yang dikerjakan
- Memperluas jaringan profesional karena freelancer menghadapi klien dari berbagai industri
- Mempunyai portofolio yang “kaya” terlebih jika mengerjakan proyek dari beragam industri, di mana hal ini berguna untuk mendapatkan klien lebih banyak di masa depan
Walaupun cara kerja freelance cukup menjanjikan, terlebih jika dilakukan secara jarak jauh, tetapi penghasilannya tergantung pada jumlah proyek yang dimiliki dan pengelolaan administrasi harus dilakukan sendiri, seperti penagihan invoice dan pajak.
Selanjutnya: Program Internship: Hak dan Kewajiban Peserta Magang
Magang atau Freelance: Mana yang Anda Pilih?
Setiap orang memiliki preferensi masing-masing tentang peran, pekerjaan, lokasi, hingga kontrak kerja. Mengenai kontrak kerja, baik magang maupun freelance, perusahaan wajib memberikan perjanjian pemagangan kepada peserta magang dan perjanjian kerja kepada freelancer.
Bagaimana memilih pekerjaan yang cocok buat Anda? Mencari peluang magang atau freelance?
1) Nilai tujuan karier
Jika Anda ingin memahami budaya kerja dan mendapatkan bimbingan, magang bisa menjadi pilihan tepat. Namun, jika ingin fleksibilitas dan telah memiliki keterampilan tertentu, Anda dapat memilih freelance agar bisa mengatur waktu untuk diri sendiri dan pekerjaan.
2) Pertimbangkan pendidikan
Jika Anda masih memiliki jadwal kuliah yang padat, freelance mungkin lebih cocok karena fleksibilitas waktunya, kecuali program magang menjadi syarat kelulusan atau mata kuliah sehingga Anda perlu meluangkan waktu untuk menjalaninya.
3) Kebutuhan finansial
Jika membutuhkan penghasilan tambahan, freelance dapat memberikan kompensasi yang lebih baik dibandingkan magang, terlebih jika klien bersedia membayar tinggi kepada freelancer. Meski demikian, berdasarkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 6 Tahun 2020, perusahaan yang memiliki program pemagangan harus memberikan uang saku kepada peserta.
4) Bangun portofolio dan jaringan
Magang dan freelance dapat menjadi pilihan untuk membangun jaringan profesional serta portofolio, tetapi hal ini juga tergantung peran dan tanggung jawab kerjanya. Misalnya, hasil portofolio menjadi pemagang sebagai general affair officer akan berbeda jika dibandingkan menjadi digital marketing freelancer. Pilih yang paling sesuai dengan gaya kerja dan tujuan karier Anda.
Selanjutnya: Sebelum Wawancara Kerja, Wajib Memperhatikan 9 Cara Berbusana Ini
Tentu, tak mudah memilih dua hal tersebut, tetapi Anda perlu menilai kondisi dan kebutuhan finansial Anda. poin yang perlu Anda lakukan adalah memanfaatkan setiap kesempatan untuk belajar dan berkembang guna menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya.