Kelancaran sesi wawancara dalam proses rekrutmen tak lepas dari perkenalan diri Anda sebagai kandidat. Perkenalan diri menjadi kesempatan Anda untuk meninggalkan kesan mendalam dan menentukan arah pembicaraan selanjutnya.
Langkah ini dimulai dengan mengenalkan diri, tugas yang dilakukan dalam pekerjaan sehari-hari, hingga sekelumit tentang pencapaian kerja. Jika dilakukan dengan baik, hal ini dapat menonjolkan kualifikasi Anda, menunjukkan rasa percaya diri, dan menciptakan hubungan yang positif dengan pewawancara.
Kapan Kita Memperkenalkan Diri?
Sebagai manusia sosial, kita perlu memperkenalkan diri setiap kali bertemu orang baru dan/atau tidak ada orang yang memperkenalkan kita dengan mereka. Beberapa kondisi di mana kita harus memperkenalkan diri:
- Pada saat wawancara kerja
- Saat melakukan presentasi
- Ketika berjejaring dengan koneksi baru
- Bertemu orang di pameran dagang atau konferensi
- Ketika menghadiri acara yang berhubungan dengan pekerjaan
Dalam proses rekrutmen, HR akan menghubungi kandidat untuk menghadiri sesi wawancara. Pada sesi tersebut, ia akan bertemu dengan HR dan manajer, lalu diminta untuk mengenalkan diri. Biasanya, isi dalam perkenalan diri mencantumkan nama dan pekerjaan serta fakta-fakta penting yang akan kesan pada orang yang diajak berkomunikasi.
7 Langkah Mempersiapkan Perkenalan Diri Kepada Perekrut
Jika dalam waktu dekat, Anda mendapatkan undangan interview, sebaiknya siapkan kalimat perkenalan diri sebaik-baiknya agar kualifikasi Anda terlihat menonjol dari kandidat lain. Untuk membantu Anda menyusun kata-kata, berikut ini referensi langkah-langkahnya:
1) Berikan salam
Sebuah impresi positif dalam situasi profesional dimulai dengan mengucapkan salam secara sopan dan tulus. Sebutkan pula nama perekrut dan manajer untuk memberikan rasa hormat kepada mereka, lalu ucapkan terima kasih karena mereka telah mengundang Anda ke sesi interview.
Contoh: “Good morning, Ms. Ayudya. It’s a pleasure to meet you.” “Good afternoon, Ms. Reva, thank you for taking the time to meet with me today.” “Thank you for inviting me to discuss the position of Marketing Specialist at your company.”
Jika wawancara tatap muka, Anda dapat menjabat tangan mereka atau memberikan anggukan ketika interview virtual.
2) Pengenalan singkat
Setelah itu, Anda dapat mengenalkan nama, posisi, dan pekerjaan yang dilakukan secara ringkas, sehingga perekrut dan/atau manajer menangkap maksud pembicaraan Anda. Ketika Anda menjelaskan tentang pekerjaan, sebaiknya menyebutkan tugas yang kerap Anda lakukan yang sesuai dengan peran yang sedang dibutuhkan.
Contoh: “My name is Fiona Natalia and I am a graphic designer with over five years of experience working in diverse industries. I’m proficient in industry-standards software, like Adobe Creative Suite and have experience in branding, web, and digital design.”
3) Sebutkan pendidikan
Bagi fresh graduate yang sedang mengawali karier, Anda dapat menyebutkan latar belakang pendidikan–jurusan atau fakultas dan universitas–karena hal itu menjadi nilai jual. Jika telah mengikuti kursus, magang, atau terlibat dalam proyek tertentu, Anda pun bisa menceritakannya secara singkat.
Contoh: “I recently earned a bachelor of communication degree, where I completed an internship programme as social media specialist at [nama perusahaan], and am excited to learn and grow in your company.”
4) Rangkum pengalaman profesional
Bagi jobseeker berpengalaman, Anda perlu merangkum peran, keterampilan, serta pencapaian yang membuat Anda adalah kandidat ideal di mata manajer dan/atau perekrut. Saat menyebutkan pencapaian atau prestasi, sebaiknya Anda menyesuaikan dengan peran dan keterampilan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Jika memungkinkan, buat portofolio atau bukti prestasi Anda.
Contoh: “I’ve worked as a data analyst at ABC company for the past five years, where I developed predictive models that increased sales forecasting accuracy by 30%. Thus I am proficient in Python, SQL, Tableau, and completed a certification in Data Science to strengthen my analytical and visualization skills.”
5) Hubungkan peran dengan tujuan perusahaan
Anda dapat menjelaskan bagaimana peran, pengalaman, dan keterampilan Anda sangat sesuai dengan tujuan perusahaan atau bisnis. Untuk mengetahui tujuan bisnis, cek kembali job description dan laman profil perusahaan.
Contoh: “My background in digital marketing and my ability to create data-driven campaigns directly align with your company’s focus on expanding its online presence.”
6) Perlihatkan antusiasme
Poin yang tak kalah penting adalah perlihatkan antusiasme Anda dalam sesi wawancara. Ini adalah langkah mengekspresikan kegembiraan Anda atas kesempatan yang diberikan kepada perekrut dan manajer. Pertahankan kontak mata dan senyum Anda dengan tulus. Ketika Anda atau perekrut hendak mengakhiri percakapan, ucapkan terima kasih.
Contoh: “I’m excited about the opportunity to bring my expertise to ABC company and help the team achieve its growth objectives. I look forward to discussing how I can contribute to your success.” “Once again, thank you for having me. Feel free to contact me if you have any questions.”
7) Berlatih
Sebelum hari-H, sebaiknya Anda berlatih perkenalan diri secara mandiri atau bersama teman hingga merasa nyaman dan terlihat natural. Hindari mengatakan hal-hal yang tak berhubungan dengan peran dan keterampilan. Kalaupun harus menjelaskan pengalaman dan keterampilan, katakan secara ringkas, jelas, dan relevan.
Memang, wawancara bukan satu-satunya penilaian dari perekrut dan manajer kepada kandidat. Namun, persiapan dan berlatih memperkenalkan diri adalah kunci menunjukkan sisi profesionalisme serta kesiapan Anda untuk menempati peran baru. Cek peluang lain untuk menunjang karier Anda di laman ini.