Blog
Interview Tips·

10 Kesalahan Wawancara Kerja yang Perlu Dihindari oleh Kandidat

Bagaimana jika Anda melakukan kesalahan wawancara kerja? Padahal panggilan wawancara adalah kesempatan berharga yang tidak boleh disia-siakan.
10 Kesalahan Wawancara Kerja yang Perlu Dihindari oleh Kandidat

Manusia adalah makhluk yang tak luput dari kesalahan, tetapi bagaimana jika Anda melakukan kesalahan wawancara kerja. Padahal panggilan wawancara adalah kesempatan berharga yang tidak boleh disia-siakan. Untuk menghindari kesalahan, Anda dapat mempersiapkan diri secara matang agar mampu menunjukkan performa profesional di depan pewawancara, yang terdiri dari perekrut dan manajer. Siapkan diri Anda memanfaatkan momen wawancara kerja.

Ruang Lingkup Wawancara Kerja

Wawancara kerja merupakan pertemuan antara pemberi kerja (perusahaan atau organisasi) dengan kandidat, di mana perekrut atau HR–sebagai wakil perusahaan–akan bertanya kepada kandidat tentang keterampilan dan pengalaman kerja, menilai apakah mereka sesuai dengan kebutuhan bisnis, serta mengevaluasi potensi mereka untuk berkontribusi terhadap perusahaan.

Di sisi lain, kandidat pun dapat menilai apakah diri mereka sesuai dengan misi, visi, nilai, dan budaya perusahaan atau tidak. Dengan kata lain, ini adalah proses pengenalan dua pihak dalam proses rekrutmen. Sering kali, tak hanya pengalaman serta kompetensi yang dibicarakan, juga kesan pertama yang dibangun, gaya berkomunikasi, hingga kesiapan mental dari kedua belah pihak.

Bagi kandidat, proses ini terkadang mengintimidasi, karena merasa “hidup” mereka ditentukan oleh pewawancara. Tak jarang, mereka merasa cemas karena kurang persiapan sehingga tak sadar jika mereka melakukan kesalahan yang berujung pada penolakan. Apa saja kesalahan yang biasa dilakukan oleh kandidat saat wawancara kerja?

Next: Panduan Jobseeker Pahami 7 Tipe Pertanyaan Interview

10 Kesalahan Wawancara Kerja yang Perlu Dihindari oleh Kandidat

1. Tidak memakai pakaian yang pantas

Paul Webley, Managing Director Blaze Media Digital Marketing Agency di Merseyside, Inggris, mengatakan pertimbangkan berpakaian yang pantas bagi kandidat yang hadir untuk wawancara di sebuah marketing agency. Mereka tak perlu mengenakan jas, tetapi berpakaian sesuai dress code atau budaya perusahaan. Webley menyarankan kepada kandidat mengunjungi situs dan akun media sosial perusahaan untuk melihat bagaimana cara berbusana karyawan mereka.

2. Kesalahan berjabat tangan

Memang, berjabat tangan sering kali disepelekan oleh orang-orang, terlebih pascapandemi COVID-19. Namun, menurut Webley, kandidat tetap perlu mempelajari cara menjabat tangan yang tegas dan sopan, karena hal itu adalah keterampilan dasar manusia di dalam dan luar bisnis.

3. Mengabaikan platform wawancara

Ini adalah kesalahan yang tidak boleh dilakukan oleh kandidat, yakni mengabaikan detail platform wawancara dan tidak menguji teknologi Anda terlebih dahulu. Bila perekrut mengirimkan detail wawancara daring melalui email, cek platform yang digunakan, apakah mereka menggunakan Meet, Zoom, atau Teams, lalu coba menggunakan platform itu untuk mengetes kelancarannya. Kendala dalam wawancara daring akan menghambat proses tanya jawab di antara kedua belah pihak.

4. Enggan datang ke lokasi wawancara

Berdasarkan pengalaman Webley, kandidat yang mengatakan dirinya enggan mendatangi lokasi wawancara atau kantor perusahaan adalah kesalahan besar. Padahal posisi yang ia lamar mengharuskannya untuk bekerja dari kantor. Jika ia merasa tidak perlu datang, berarti pekerjaan itu tidak cocok untuk yang bersangkutan.

5. Menjelekkan mantan atasan

Senior Consultant Cherry Pick People, sebuah firma perekrutan, Tas Ravenscroft mengatakan bahwa kandidat terkadang merasa terlalu nyaman saat wawancara kerja, sehingga mereka membicarakan pengalaman masa lalu yang negatif. Bagi Ravenscroft, kondisi itu tidak dibenarkan karena hanya menjelek-jelekkan mantan atasan atau rekan setim. Sebaiknya, kandidat menyoroti hal-hal yang dapat dipelajari dari kondisi yang tidak menyenangkan bagaimana mereka berkembang dalam karier melalui kondisi tersebut.

Next: Ajukan 11 Daftar Pertanyaan Ini Kepada Perekrut

6. Tidak mengajukan pertanyaan atau bertanya tentang gaji dan cuti

Ravenscroft menjelaskan mengajukan pertanyaan di akhir wawancara akan menunjukkan bahwa Anda tertarik, terlibat, dan menginginkan kesempatan untuk memperoleh peran tersebut. Namun, tidak semua topik bisa ditanyakan kepada perekrut.

Saat wawancara pertama, tanyakan tentang budaya perusahaan, tugas sehari-hari, harapan dari peran ini, atau siapa yang berkinerja terbaik dan apa matriks penilaian kinerja. Anda perlu menghindari untuk bertanya tentang gaji, tunjangan, cuti, dan kebijakan izin sakit. Pembicaraan tersebut akan didiskusikan bila perusahaan tertarik menerima Anda sebagai karyawan.

7. Tidak menunjukkan antusiasme

Bagi Mike Carlucci, Managing Director Tenuta Marmorelle, perusahaan importir makanan Italia, mengamati banyak kandidat melamar ke sejumlah pekerjaan. Akibatnya, ada pelamar yang tidak antusias terhadap peran atau sektor tersebut karena mereka melihatnya hanya sebagai pekerjaan. Dalam industri industri makanan, karyawan perlu memiliki gairah dan antusiasme terhadap dunia tersebut.

8. Terlalu banyak bicara

Kesalahan wawancara kerja berikutnya ialah kandidat terlalu banyak bicara. Kok, bisa? Menurut Pendiri Executive Career Jump Andrew MacAskill, hal ini karena mereka merasa gugup, terlalu banyak berpikir, atau jawaban atas pertanyaan perekrut terlalu luas, sehingga mereka mengatakan banyak hal dan berharap jawaban yang benar ada di sana. Padahal mereka bisa meminta izin untuk berpikir sebelum menjawab pertanyaan.

9. Tidak memahami peran

Sebagai kandidat, Anda harus memahami kualifikasi peran yang dibutuhkan oleh perusahaan. Sebelum hadir dalam sesi wawancara, Anda perlu mempelajari CV dan job description peran, lalu buat prediksi pertanyaan yang akan diajukan oleh perekrut dan manajer, serta siapkan pula jawabannya berdasarkan pengalaman dan keterampilan kerja Anda. Jika Anda tidak memahami hal ini, perekrut akan menilai Anda tidak serius terhadap proses rekrutmen di perusahaan mereka.

Selain itu, Anda juga perlu menggali informasi tentang perusahaan, sehingga ketika perekrut atau hiring manager mengajak berdiskusi tentang nilai atau studi kasus industri, Anda memahami serta memberikan wawasan dari pengalaman Anda. Jika memungkinkan, cek aksi korporasi di laman perusahaan atau media daring.

10. Datang terlambat

Saat Anda diundang oleh perekrut dalam sesi wawancara, sebaiknya datang 20 menit lebih awal dari jadwal. James Rowe, Managing Director Recruitment Experts, menyebutkan alasannya bahwa kandidat memiliki waktu untuk mempersiapkan diri. Bila Anda datang lima hingga 10 menit sebelum waktu wawancara dimulai menunjukkan bahwa Anda tepat waktu tetapi tidak akan membuat manajer terburu-buru, karena mereka juga membutuhkan untuk untuk bersiap-siap. Satu hal penting, jangan sampai Anda terlambat datang di tahap ini.

Apakah Anda sudah siap menghadiri wawancara kerja? Jika, ya, jangan sampai membuat kesalahan.

Share