Salah satu hal yang perlu dipersiapkan sebelum interview kerja adalah mempersiapkan daftar pertanyaan yang akan kita ajukan kepada perekrut. Pada umumnya, sesi wawancara awal dilakukan oleh perekrut untuk menyaring dan memastikan kandidat memenuhi persyaratan lowongan pekerjaan (loker) sebelum ia bertemu dengan hiring manager (user).
Dalam sesi itu, perekrut akan membahas pengalaman , pengetahuan, hingga keterampilan kerja serta tujuan karier Anda. Selanjutnya, ia akan mempersilakan Anda bertanya kepada mereka. Jika tidak bertanya, ada kemungkinan ia menilai Anda kurang persiapan atau tidak tertarik dengan perusahaan.
Mengenal Tugas Perekrut
Perekrut merupakan seseorang yang membantu perusahaan menemukan kandidat untuk mengisi posisi yang dibutuhkan. Tentu, kandidat tersebut harus disetujui oleh user atau orang yang akan bekerja dengan yang bersangkutan.
Perekrut juga bisa disebut dengan recruiter atau talent acquisition, mereka bagian dari tim HR. Ia akan bertugas menyaring CV kandidat, lalu menghubunginya melalui telepon untuk phone screening, mengatur jadwal wawancara tatap muka dan mempertemukan dengan manajer, serta mengomunikasikan kebutuhan manajer kepada kandidat.
Biasanya, ia memiliki informasi mendalam tentang loker sehingga Anda dapat bertanya lebih lanjut tentang budaya perusahaan hingga tanggung jawab yang dibutuhkan oleh peran yang dilamar yang tak tercantum di job ads. Jadi, gunakan kesempatan ini untuk mempersiapkan diri untuk melihat peluang potensial di perusahaan impian Anda.
Ajukan 11 Daftar Pertanyaan Ini Kepada Perekrut
Pertanyaan seperti apa yang bisa diajukan kepada perekrut? Yang pasti, siapkan daftar pertanyaan seputar pekerjaan dan perusahaan. Untuk menyusunnya, pelajari terlebih dahulu tentang:
- Perusahaan: cek web dan media sosial perusahaan, lihat produk atau layanannya, serta baca aksi korporasi di media daring
- Peran: baca kembali dan pelajari job description peran yang dibutuhkan
- Siapkan pertanyaan: catat pertanyaan yang akan diajukan kepada perekrut atau manajer yang berkaitan dengan perusahaan atau peran
- Berlatih: latih diri Anda dalam menjawab dan bertanya kepada perekrut dan manajer agar lebih percaya diri saat hari H
Berikut ini daftar pertanyaan yang dapat Anda ajukan kepada perekrut dan/atau manajer:
1) Bagaimana peran ini tersedia? Apakah ini peran baru?
Biasanya, job ads tidak menyebutkan apa yang terjadi pada karyawan sebelumnya dari posisi tersebut. Jadi, Anda dapat bertanya hal itu kepada perekrut, lalu apa yang terjadi pada karyawan terakhir, berapa lama ia ada di posisi itu, apakah ia mengundurkan diri atau mendapatkan promosi, dan apakah keberadaan peran ini berhubungan dengan peningkatan bisnis perusahaan. Anda juga bisa bertanya tentang model kerja–WFO, WFH, jarak jauh, atau hibrida–dan status kepegawaian.
2) Bagaimana proses perekrutan untuk posisi ini?
Mengajukan pertanyaan ini membantu Anda mengetahui langkah dan berapa lama proses rekrutmen, terlebih jika Anda lolos ke babak berikutnya. Jika perusahaan ingin mengisi posisi tersebut dengan cepat, Anda akan segera mendapat kabar dari perekrut untuk melakukan skill test, panel interview, atau focus group discussion. Sebaliknya, bila perusahaan membutuhkan waktu lebih lama untuk mempertimbangkan kandidat, Anda harus bersiap menunggu kabar lebih lama atau beralih untuk mempertimbangkan peluang kerja lain.
3) Apa keterampilan paling penting untuk posisi ini?
Dengan pertanyaan tersebut, Anda akan memahami keterampilan serta kompetensi yang sering digunakan oleh peran tersebut untuk mendukung tujuan perusahaan. Tanyakan pula bagaimana perusahaan menjalankan onboarding kepada anggota baru, agar ia selaras dengan tim. Jadi, Anda dapat mengevaluasi apakah pekerjaan itu cocok dengan Anda atau lebih baik melamar pekerjaan di tempat atau posisi lain.
4) Siapa saja yang akan bekerja dengan saya?
Anda dapat menanyakan orang-orang yang akan bekerja dalam satu tim, sehingga Anda mengetahui cara kerja tim baru, siapa saja mereka, dengan siapa harus mengirim laporan, siapa yang akan mengevaluasi kinerja, dan tim lain yang berkolaborasi dengan tim Anda. Bahkan Anda dapat meneliti nama mereka melalui media sosial.
5) Apakah ada pertumbuhan karier untuk posisi ini?
Jika tertarik pada kemajuan dan pertumbuhan karier, Anda perlu mengetahui proses tersebut di perusahaan karena peran di perusahaan A bisa memiliki jalur jelas, sementara peran serupa di perusahaan B mempunyai peluang sedikit. Tanyakan pula pertumbuhan karier yang ditawarkan untuk setiap posisi dan berapa kali pemberiannya. Misalnya, pelatihan keterampilan teknis setiap dua tahun sekali atau lokakarya kepemimpinan setiap setahun sekali. Dengan demikian, pertumbuhan karier yang ditawarkan oleh mereka sejalan dengan aspirasi Anda.
6) Bagaimana perusahaan menilai kinerja karyawan?
Semua perusahaan akan mengukur kinerja dan memberikan umpan balik kepada karyawan. Jadi, ajukan pertanyaan ini untuk mengetahui ekspektasi perusahaan atas kinerja karyawannya, berapa kali evaluasi dilakukan, siapa saja yang mengevaluasi, sehingga Anda dapat mempersiapkan diri untuk meraih kesuksesan.
7) Bagaimana Anda menggambarkan budaya dan nilai perusahaan?
Anda harus memasukkan pertanyaan ini untuk mempertimbangkan budaya perusahaan. Biasanya, budaya akan diimplementasikan dalam cara kerja antar karyawan, pola pikir atasan dan karyawan, hingga suasana kerja, semua itu akan berpengaruh terhadap kebahagiaan sekaligus perjalanan karier Anda. Tanyakan pula tentang company value dan bagaimana perusahaan menjalankannya dalam pekerjaan sehari-hari. Anda pun bisa menilai apakah nilai itu sejalan dengan nilai pribadi, misalnya nilai keberagaman dan inklusivitas di tempat kerja.
8) Apakah perusahaan mempromosikan work-life balance? Bagaimana caranya?
Pertanyaan ini membantu Anda menentukan apakah perusahaan menerapkan work-life balance atau tidak. Jika jawaban perekrut tidak sesuai dengan Anda, kemungkinan cara kerja perusahaan berbeda dengan Anda. Misalnya, Anda mengharapkan work-life balance tetapi perusahaan tidak demikian, karena mereka bekerja dengan sistem sif dan meminta karyawan menerima telepon di akhir pekan karena industri kerja mereka adalah retail yang beroperasi 24/7.
9) Bagaimana gaya kepemimpinan manajemen?
Gaya kepemimpinan manajemen akan berpengaruh terhadap cara atasan Anda dan seluruh orang dalam beroperasi. Ini termasuk bagaimana perusahaan menangani keluhan karyawan, cara mereka menghargai asetnya, dan usaha menciptakan lingkungan kerja positif yang berperan penting dalam pengalaman kerja. Jika perusahaan tidak memiliki sistem untuk menyuarakan kekhawatiran karyawan, maka menjadi tanda merah bagi Anda.
10) Apa keunggulan perusahaan ini dibandingkan yang lain?
Sama seperti perusahaan yang ingin tahu mengapa mereka harus memilih Anda. Anda pun perlu mengetahui apa yang berbeda dari mereka dibandingkan perusahaan lain di industri yang sama. Pertanyaan ini membantu Anda mengetahui metode bisnis perusahaan–apakah mereka inovatif atau ketinggalan zaman–dan bagaimana mereka menerima perubahan yang sejalan dengan company value.
11) Apa yang Anda sukai bekerja di perusahaan ini?
Tanyakan hal ini kepada perekrut, sehingga ia memberikan perspektif internal tentang budaya perusahaan. Dengan begitu, Anda dapat mempelajari keuntungan dan mengungkapkan minat bekerja di sana. Jika perekrut ragu-ragu atau memberikan jawaban tidak jelas, ada kemungkinan itu tanda bahaya.
Mulai sekarang, siapkan daftar pertanyaan Anda kepada perekrut dan manajer!