Blog
Company Culture·

4 Tipe Dress Code Di Tempat Kerja

Tak sedikit perusahaan yang memiliki dress code untuk menciptakan impresi positif di lingkungan kerja.
4 Tipe Dress Code Di Tempat Kerja

Penampilan bukanlah segalanya, tetapi di tempat kerja hal ini menjadi penting karena cara seseorang menampilkan diri dapat memengaruhi persepsi orang lain kepada yang bersangkutan. Berawal dari kondisi tersebut, tak sedikit perusahaan yang memiliki dress code untuk menciptakan impresi positif di lingkungan kerja sekaligus peran yang diemban oleh karyawan. Bahkan, terdapat perusahaan yang membedakan dress code untuk di dalam dan di luar ruangan dengan alasan keselamatan kerja.

Apa Itu Dress Code?

Dalam lingkungan kerja, dress code merupakan pedoman pakaian kerja bagi semua karyawan yang ditentukan oleh perusahaan. Ini menciptakan ekspektasi terhadap citra yang ingin ditampilkan oleh perusahaan, terlebih bagi perusahaan yang melibatkan interaksi tatap muka dengan klien atau pelanggan.

Di sisi perusahaan, aturan berpakaian akan:

  • Mencerminkan nilai, budaya, dan profesionalisme, teruma asaat karyawan berinteraksi dengan pelanggan
  • Menggambarkan sifat perusahaan dan memberikan kesan visual yang baik
  • Menetapkan harapkan perusahaan kepada staf tentang penampilan, di mana hal ini mempromosikan inklusivitas, kesetaraan, serta menghilangkan persaingan apa pun
  • Mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja, terutama bagi mereka yang bekerja di lingkungan berisiko tinggi untuk menggunakan pakaian pelindung

Di mata karyawan, dress code dapat meningkatkan rasa percaya diri sekaligus menunjukkan keseriusan mereka untuk menghargai budaya perusahaan. Langkah ini dapat mengurangi kekhawatiran mereka tentang pakaian yang harus dikenakan.

Masyarakat pun–termasuk kandidat–akan lebih mudah mengenali sebuah perusahaan dan memperdalam ketertarikan mereka untuk bekerja di perusahaan tersebut. Misalnya, perusahaan A bergerak di bidang retail memiliki dress code berupa setelan kemeja dan celana dengan warna senada, karyawan perusahaan B di bidang hukum akan mengenakan jas atau blazer, atau pekerja di perusahaan rintisan teknologi akan menggunakan busana kasual, seperti kemeja dan celana denim.

Selanjutnya: 8 Kiat Negosiasi Gaji Dengan HR

4 Tipe Aturan Berpakaian Di Tempat Kerja

Ada empat jenis kebijakan tata cara berpakaian yang dapat diadopsi oleh berbagai perusahaan, tetapi manajemen dapat menyesuaikannya dengan industri dan peran karyawan. Sebelum memberlakukan aturan ini, tim HR perlu memberi tahu karyawan tentang dress code yang harus mereka kenakan. Adapun empat tipe dress code secara umum adalah:

1) Business formal

Tipe dress code ini sering ditemukan dalam peran yang melibatkan banyak pertemuan tingkat tinggi. Biasanya, ini terjadi di industri perbankan atau layanan konsultan profesional. Untuk laki-laki, mereka dapat mengenakan:

  • Kemeja putih serta setelan jas berwarna netral seperti hitam, abu-abu, atau biru tua
  • Dasi dapat dikenakan untuk tampilan yang lebih formal
  • Batik lengan panjang dengan celana berwarna netral
  • Sepatu bergaya oxford atau pantofel

Untuk perempuan, mereka dapat menggunakan:

  • Kemeja putih dan setelan blazer serta rok berwarna netral
  • Sepatu tertutup, berhak, atau datar

2) Business professional

Busana business professional sedikit lebih kasual daripada busana business formal, tetapi dapat mengenakan celana panjang dan jaket atau blazer yang rapi sebagai pengganti setelan jas serta alas kaki tertutup, ini berlaku bagi laki-laki maupun perempuan. Bahkan perempuan bisa menggunakan lebih banyak aksesori.

Selanjutnya: Sebelum Wawancara Kerja, Wajib Memperhatikan 9 Cara Berbusana Ini

3) Business casual

Busana tipe ini menjadi norma di banyak tempat kerja. Biasanya, business casual memperbolehkan karyawan memakai:

  • Celana panjang atau celana chino
  • Kemeja berkerah atau tanpa kerah
  • Blus, gaun midi, atau gaun maksi
  • Jaket atau jumper
  • Sepatu pantofel, pumps, atau flats

Biasanya, perusahaan dengan aturan business casual lebih banyak kelonggaran dalam hal berpakaian dibandingkan business formal. Namun, Anda perlu berhati-hati mengenakan kemeja atau blus bermotif, karena beberapa perusahaan melarang karyawan menggunakan baju bermotif tertentu.

4) Casual

Aturan berpakaian casual adalah yang paling longgar dan lebih sering menemukannya di perusahaan rintisan dan industri kreatif. Dress code tipe ini memberikan banyak kebebasan kepada karyawan, sehingga mereka bisa memakai:

  • Celana denim
  • Kaos dan kulot
  • Busana bermotif
  • Alas kaki terbuka atau tertutup

Mengingat dress code mencerminkan budaya perusahaan, maka sebaiknya manajemen membuat kebijakan aturan berbusana secara tertulis, terlebih jika perusahaan memiliki seragam. Dengan upaya ini, penampilan karyawan lebih mudah dikenali oleh pelanggan atau klien, meski demikian, ada atau tidak dress code akan membuat suasana profesional.

Share