Menjalankan proses rekrutmen dan seleksi bukan perkara mudah, meskipun ini adalah salah satu tugas tim HR. Untuk merekrut kandidat, Anda sekadar memilih kandidat yang pintar saja, juga harus memahami tahapan rekrutmen dan seleksi agar proses berjalan efektif. Kedua istilah tersebut sering kali dipertukarkan, padahal mereka memiliki definisi berbeda.
Memahami Proses Rekrutmen Dan Seleksi
Rekrutmen
Ini merupakan proses yang digunakan oleh perusahaan untuk mengisi posisi yang kosong. Selama proses tersebut, recruiter dan/atau hiring manager (user) akan melakukan beberapa tugas, yaitu:
- Menentukan dan menulis job description
- Mengunggah job ads di situs pencarian kerja atau laman perusahaan
- Meninjau resume dan aplikasi yang dikirimkan oleh kandidat
- Menanggapi pertanyaan kandidat tentang posisi tersebut
- Membuat daftar kandidat potensial untuk diwawancarai
Seleksi
Seleksi mengacu pada proses memilih kandidat yang paling cocok untuk posisi pekerjaan yang tersedia. Biasanya, proses dimulai dari hiring manager akan kandidat yang memenuhi syarat. Ia akan menggunakan berbagai metode untuk menilai keterampilan dan kemampuan setiap kandidat guna memastikan perusahaan merekrut orang yang tepat sesuai kebutuhan bisnis. Dalam proses seleksi, perekrut dan hiring manager akan:
- Menyaring kandidat
- Memberikan skill test
- Mewawancarai kandidat
- Menghubungi referensi
- Melakukan background checking
Rekrutmen versus seleksi
Memang, rekrutmen dan seleksi memiliki fungsi yang sama, yakni merekrut kandidat untuk posisi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Beberapa perbedaannya meliputi:
- Proses: rekrutmen dilakukan untuk menemukan kandidat potensial, sedangkan seleksi untuk mengidentifikasi kandidat terbaik yang akan dipekerjakan oleh perusahaan
- Jumlah kandidat: tahap rekrutmen memiliki banyak kandidat, tetapi tahap seleksi mempunyai jumlah kandidat yang berkurang
- Urutan langkah: merekrut menjadi langkah pertama dalam proses rekrutmen dan seleksi menjadi langkah terakhir
- Sumber daya: rekrutmen tidak banyak memerlukan waktu dan uang, sementara itu. seleksi dapat memakan lebih banyak waktu dan mahal serta proses yang rumit
7 Metode Menjalankan Rekrutmen
Menjalankan strategi rekrutmen yang efektif membantu Anda menarik kandidat yang paling berkualitas sesuai kebutuhan perusahaan. Namun, metode rekrutmen yang Anda lakukan tergantung pada industri, posisi, serta kebutuhan, tetapi delapan metode dapat Anda jadikan referensi untuk menarik kandidat terampil.
1. Employee referral
Tak sedikit perusahaan menawarkan employee referral, sehingga karyawan dapat merekomendasikan atau merujuk kolega atau saudara mereka untuk mengisi posisi lowong. Jika perusahaan menerima orang yang mereka rekomendasikan, maka karyawan berhak menerima bonus atau insentif. Metode ini menjadi cara yang hemat biaya untuk mendapatkan kandidat berkualitas, karena karyawan memahami keterampilan, kualifikasi, dan kepribadian yang dibutuhkan oleh perusahaan terhadap kandidat.
2. Talent pool
Tim HR atau perekrut perlu membuat database yang menyimpan curriculum vitae (CV) kandidat–pernah melamar atau hasil scouting–yang sesuai kebutuhan serta budaya perusahaan. Pembuatan talent pool ini berguna untuk mengidentifikasi kandidat berpotensi dan tertarik bekerja di perusahaan. Ketika perusahaan membutuhkan karyawan baru, Anda dapat menghubungi mereka.
3. Job fair
Jika perusahaan membuka lowongan beberapa posisi, pertimbangkan untuk menghadiri job fair guna mempromosikan peluang tersebut. Acara ini dihadiri oleh banyak jobseeker, sehingga perekrut memungkinkan bertemu hingga berbincang tentang alasan mereka tertarik untuk melamar pekerjaan di perusahaan Anda. Dengan demikian, Anda dapat mengidentifikasi kandidat potensial dan mengundangnya ke sesi wawancara.
4. Media sosial
Mengunggah lowongan pekerjaan di media sosial perusahaan dapat menjadi metode yang bagus untuk menarik kandidat, terlebih bagi mereka yang sudah mengenal produk atau layanan perusahaan. Anda juga dapat memposting loker di grup percakapan yang berhubungan dengan industri atau HR. Ini membantu Anda menjangkau kandidat yang memiliki pengetahuan dan keterampilan.
5. Job ads
Anda dapat menggunakan layanan job ads yang terdapat di situs pencari kerja untuk menjangkau berpotensi lebih luas lagi. Jika mencari kandidat dengan keterampilan spesifik, tulis job description yang spesifik pula dan pilih platform sesuai kebutuhan.
6. Boomerang employee
Ini adalah individu yang pernah bekerja di perusahaan Anda dan ingin direkrut kembali. Sebelum mempekerjakan mereka, pertimbangkan alasan pengunduran diri, keterampilan dan pengalaman, serta skema karier yang ditawarkan oleh organisasi.
7. Promosi dan transfer
Jika Anda bermaksud mengisi posisi lebih tinggi, pertimbangkan untuk mempromosikan atau mentransfer karyawan saat ini yang memiliki keahlian dan kualifikasi tepat sebelum mencari kandidat dari luar perusahaan. Upaya ini tak hanya memberikan kesempatan kepada mereka, juga mempertahankan tenaga kerja berprestasi. Untuk posisi junior, Anda dapat mengisinya dengan kandidat fresh graduate.
7 Metode Menerapkan Seleksi
Metode seleksi sama seperti rekrutmen, yakni tergantung pada jumlah kandidat serta kebutuhan perusahaan, tetapi ada tujuh metode yang dapat Anda terapkan di perusahaan.
1. Screening
Biasanya, metode pertama dalam seleksi adalah screening aplikasi kandidat yang memenuhi kualifikasi minimum. Ini bisa dilakukan melalui applicant tracking system (ATS) atau di situs pencarian kerja. Misalnya, kandidat telah menyelesaikan pendidikan strata satu, memiliki pengalaman kerja yang relevan, dan mempunyai portofolio yang menyatakan keterampilan teknisnya.
2. Skill test
Pemberian skill test ialah langkah awal perekrut dalam memproses seleksi kandidat. Misalnya, perusahaan berencana merekrut programmer, maka Anda dapat meminta kandidat untuk mengikuti tes daring guna menilai pengetahuan mereka tentang berbagai bahasa pemrograman. Kandidat yang memperoleh nilai kelulusan tinggi akan maju ke babak berikutnya.
3. Psychometric test
Metode untuk menyeleksi kandidat yang bisa Anda pertimbangkan adalah psychometric test. Meskipun ada berbagai macam tes psikometri, biasanya perekrut menggunakannya alat yang menilai kepribadian, integritas, dan kemampuan kognitif kandidat. Hasil tes ini menentukan kandidat yang memiliki kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan secara efektif serta memilih mereka yang culture fit.
4. Preliminary interview
Anda dapat menjadwalkan preliminary interview kepada kandidat–yang memiliki CV dan portofolio mengesankan–melalui telepon atau video telekonferensi untuk menghemat waktu. Tujuannya adalah memverifikasi bahwa kandidat memenuhi kualifikasi minimum untuk pekerjaan tersebut.
5. Interview kerja
Dalam interview kerja, perusahaan akan mengundang kandidat yang paling memenuhi syarat untuk mengajukan pertanyaan yang lebih mendalam, sehingga perekrut dan/atau hiring manager lebih mengenal keterampilan dan kepribadian kandidat, menguji pengetahuan mereka tentang peran dan industri, serta mempelajari pengalaman kerja mereka sebelumnya. Jangan lupa, siapkan daftar pertanyaan wawancara untuk menilai keterampilan dan kemampuan serta menjadi rambu-rambu Anda untuk tidak bersikap diskriminatif kepada orang lain.
6. Team interview
Selain itu, beberapa hiring manager mengadakan team interview, agar anggota tim dapat menilai orang yang akan bekerja langsung dengan mereka dan meningkatkan peluang karyawan yang culture fit. Biasanya, metode ini dilakukan ketika Anda memiliki lebih dari satu kandidat yang memenuhi syarat pada satu posisi.
7. Reference and background checking
Perekrut atau hiring manager dapat melakukan reference and background checking kandidat dengan berbicara kepada mantan atasan, supervisor, dan rekan kerja mereka. Usaha ini akan memverifikasi informasi penting dan menilai etos kerja kandidat.
Bila perusahaan bermaksud untuk merekrut kandidat dengan keterampilan spesifik tetapi mempunyai sumber daya terbatas, Anda dapat memanfaatkan jasa recruitment agency. Mereka tak sekadar merekomendasikan kandidat sesuai kebutuhan bisnis, juga memberikan wawasan tentang tenaga kerja terkini hingga melakukan background checking.