Blog
Recruitment and Selection·

3 Plus dan Minus Membuat CV AI

Membuat CV AI dianggap sebagai solusi praktis untuk meningkatkan daya saing di pasar tenaga kerja, tetapi jobseeker perlu mengetahu nilai plus dan minusnya.
3 Plus dan Minus Membuat CV AI

Bolehkah kita membuat CV AI? Tentu saja, boleh, tetapi di balik hal tersebut terdapat sejumlah tantangan yang patut diperhatikan. Pasalnya, tidak semua platform AI pembuat CV atau CV builder mampu mencerminkan keterampilan dan pengalaman kerja serta personalisasi kandidat sesuai lowongan pekerjaan (loker) yang dilamar. Akibatnya, CV yang dihasilkan berisiko terasa generik, tidak autentik, atau tidak sesuai dengan kualifikasi perusahaan.

Artificial Intelligence Dalam Pembuatan Curriculum Vitae

Sejak kemunculan artificial intelligence (AI) generatif pada akhir 2022, ChatGPT mengundang pro dan kontra. Bagi pihak pro, AI generatif dapat membantu dunia kerja lebih efektif dan efisien. Sebaliknya, pihak kontra menilai AI memunculkan bias informasi, kekhawatiran terhadap isu plagiat, dan pelanggaran hak cipta.

Seiring perkembangannya, AI generatif pun berubah. Penyedia layananan menyematkan berbagai fitur untuk memberikan solusi sekaligus meminimalkan tuntutan hukum. Misalnya, memberikan informasi tentang suatu hal disertai dengan tautan dari sumbernya, seperti laman perusahaan atau media.

Dalam bidang human resources, tak sedikit tim HR yang menggunakan AI untuk menambah wawasan tentang pembuatan job description atau ide penyelenggaraan employee engagement. Di sisi pencari kerja–baik fresh graduate maupun profesional–AI banyak digunakan untuk membuat curriculum vitae (CV).

Yuval Noah Harari, sejarawan dan penulis Sapiens, mengatakan teknologi informasi selalu menjadi pedang bermata dua. Mereka dapat menyebarkan pengetahuan, tetapi juga menyebabkan terbentuk pemerintahan otoriter yang tersentralisasi.

Next: 5 Tip Membuat CV dengan AI agar Keterampilan Kerja Menonjol

Plus dan Minus Membuat CV AI Bagi Kandidat

Memang, membuat CV AI dianggap sebagai solusi praktis untuk meningkatkan daya saing di pasar tenaga kerja. Namun, perekrut pun tahu mana CV yang hanya mengandalkan AI atau CV autentik dengan sentuhan AI. Saat ini, perekrut pun telah melengkapi diri mereka dengan AI detector untuk mengidentifikasi orisinalitas CV.

Bagi mereka, CV bukan sekadar dokumen untuk melamar pekerjaan, tetapi menggambarkan keterampilan dan pengalaman kerja kandidat. Oleh karena itu, penting bagi jobseeker untuk memahami nilai plus dan minus dari penggunaan AI dalam pembuatan CV.

Plus

1) Praktis

Menulis CV bukan hal mudah, terutama bagi fresh graduate dan mereka yang baru memulai berkarier. Johnson&Johnson berpendapat platform AI generatif dapat membantu Anda untuk menemukan cara penulisan CV yang tepat. Misalnya, menggunakan Resume.io, Zety, atau Canva yang menyediakan templat CV, sehingga Anda cukup menuliskan dalam kolom tersebut.

2) Cek templat

Platform CV builder memiliki beragam tempat atau format. Anda dapat memilih templat formal, gampang dibaca, dan mudah dipindai oleh applicant tracking system (ATS), karena banyak perusahaan menggunakan ATS untuk menyaring CV. Ubah desain atau kata-kata di templat jika Anda ingin menonjolkan keterampilan dan/atau pengalaman kerja.

3) Keywords

Tak hanya menulis artikel yang membutuhkan keywords, membuat CV pun demikian. Apa saja keywords yang harus dimasukkan dalam CV? Biasanya, kata kunci sudah terlihat jelas di job description. Jadi, Anda perlu membacanya dengan saksama dan menyematkan keywords yang selaras dengan keterampilan, pengalaman kerja, atau tanggung jawab Anda ke CV. Langkah ini dapat meningkatkan peluang CV lolos dari penyaringan awal dan menarik perhatian HR.

Minus

1) Kurang selaras

Keselarasan antara budaya perusahaan dengan calon karyawan dapat dilihat dari pemilihan kalimat dan/atau cara penyampaian narasi dalam CV. Jika dilakukan dengan benar, hal ini dapat mempercepat wawancara putaran pertama. Ketika Anda membuat CV AI generatif, mereka belum tentu bisa memberikan kalimat yang dimaksud meski Anda menyalin bahasa dalam job description atau merujuk laman situs perusahaan.

2) Kurang spesifik

AI generatif bisa salah menggambarkan profil Anda sebagai kandidat, karena Anda salah atau kurang memasukkan kata kunci penting tentang pekerjaan yang dilamar. Walau AI telah membuat profil, riwayat pekerjaan, dan tanggung jawab kerja, sebaiknya perhatikan kalimat tersebut. Cek kembali, adakah poin yang salah tentang diri Anda dan loker, karena AI kurang spesifik mencerminkan kedua hal itu.

Beberapa industri, seperti industri kreatif atau perusahaan rintisan, menghargai sentuhan personal, kreativitas, serta pendekatan yang berbeda dalam menampilkan CV dan portofolio. CV AI yang terlalu kaku dapat menjadi halangan bagi Anda, karena perekrut enggan meliriknya.

3) AI dapat dideteksi

Tak sedikit perekrut menyadari penggunaan AI pada kalangan jobseeker. Oleh karena itu, mereka menggunakan AI detector atau mengenali kalimat yang dibuat oleh AI, lalu memverifikasi kalimat tersebut dengan kebutuhan perusahaan. Jika seluruh isi CV dikerjakan oleh AI dan tidak ada penyesuaian, ada kemungkinan perekrut berpikir bahwa Anda terlalu bergantung pada platform tersebut dan kurang mencerminkan sisi kreativitas. Mereka juga beranggapan Anda tidak mampu menjelaskan secara mendalam pengalaman atau pencapaian yang tertulis di CV.

Next: 3 Cara Menulis Skill Di CV Agar Sesuai Kebutuhan Perusahaan

Solusi Penggunaan AI Pada CV

Ya, AI generatif dapat membantu Anda menyelesaikan CV dan portofolio, tetapi jangan menyerahkan semuanya ke platform tersebut. Anda dapat menggunakan AI generatif sebagai:

  • Alat bantu awal untuk membentuk kerangka CV, setelah itu lakukan penyesuaian berdasarkan job description, pengalaman kerja, tanggung jawab, peran yang dilamar, dan detail spesifik lainnya
  • Gunakan AI sebagai pendeteksi tata bahasa, ejaan, dan kesesuaian isi CV berdasarkan budaya perusahaan yang dituju
  • Sertakan CV AI dengan portofolio untuk menunjukkan keterampilan dan pencapaian Anda secara menyeluruh

Sebaiknya, Anda membuat CV AI dengan sentuhan personal yang menampilkan keunggulan diri sekaligus menyesuaikannya dengan spesifikasi yang terdapat pada loker. Dengan demikian, perekrut akan melihat potensi Anda untuk berkontribusi terhadap organisasi. Cek loker terbaru di laman ini.

Share