Blog
Recruitment and Selection·

5 Cara Menulis Expected Salary di CV

Bagaimana cara menulis expected salary di CV? Karena beberapa loker meminta kandidat menuliskan gaji yang diharapkan di CV.
Cara menulis expected salary di CV

Bagaimana cara menulis expected salary di CV? Kenapa ada syarat seperti itu dalam penulisan CV? Biasanya, perusahaan yang belum menggunakan applicant tracking system (ATS) akan meminta pelamar untuk mengirimkan CV beserta menuliskan gaji yang diharapkannya. Informasi gaji dapat membantu perekrut menemukan kandidat terbaik sesuai bujet. Begitu pula dengan kandidat, ini adalah kesempatan Anda meyakinkan perekrut bahwa Anda adalah calon karyawan yang sesuai kebutuhan bisnis mereka.

Apa Itu Expected Salary?

Ketika kita menerjemahkan expected salary ke Bahasa Indonesia adalah gaji yang diharapkan oleh pencari kerja. Dalam lingkup dunia kerja, ini dapat disebut dengan ekspektasi gaji yang diminta oleh karyawan kepada perusahaan atau pemberi kerja setiap bulan.

Pada proses rekrutmen, kandidat akan meminta kompensasi ini sebelum menerima pekerjaan, sehingga kesepakatan gaji dihasilkan dari perusahaan dan calon karyawan. Bagaimana cara menetapkan ekspektasi gaji?

Anda dapat mempertimbangkan gaji pada pekerjaan dan pengalaman kerja sebelumnya, keterampilan teknis dan nonteknis, tingkat pendidikan, kondisi peran dan industri, biaya hidup, serta situasi pasar ketenagakerjaan, termasuk panduan gaji tahunan yang dirilis oleh suatu organisasi.

Kenapa kandidat harus menyertakan gaji di CV?

Pertama, menuliskan gaji yang diharapkan dalam CV membantu perekrut untuk memutuskan apakah Anda ialah kandidat yang tepat bagi mereka dari sisi anggaran.

Kedua, perusahaan tertarik mengetahui bagaimana kandidat menghargai keterampilan dan pengalaman kerjanya.

Ketiga, menyebutkan ekspektasi gaji dapat menunjukkan kemampuan dan pengalaman serta memberikan gambaran bahwa harapan gaji sesuai dengan kinerja Anda.

Next: 3 Plus dan Minus Membuat CV AI

5 Cara Menulis Expected Salary di CV

Untuk membantu Anda menulis ekspektasi gaji CV, pertimbangkan cara di bawah ini:

1. Teliti gaji rata-rata

Langkah pertama tentang cara menulis expected salary di CV adalah meriset untuk menemukan besaran gaji berdasarkan posisi, industri, dan keterampilan. Selama riset, cari tahu berapa gaji orang lain di posisi dan industri Anda. Cari tahu pula informasi gaji yang berhubungan dengan bidang dan tingkat keterampilan atau keahlian Anda. Jika memungkinkan, Anda bisa mengonversi keterampilan, pengalaman, dan hasil riset dengan menggunakan kalkulator gaji daring.

2. Nyatakan negosiasi gaji

Anda dapat memberi tahu perekrut bahwa ekspektasi gaji Anda dapat dinegosiasikan berdasarkan tunjangan atau fasilitas yang diberikan oleh perusahaan. Misalnya, menerima gaji yang ditawarkan oleh perusahaan, tetapi Anda membutuhkan program pelatihan minimal dua kali dalam setahun atau tergantung pada tunjangan yang mereka tawarkan.

3. Tekankan fleksibilitas

Alih-alih memberikan angka tunggal, Anda dapat menekankan bahwa gaji yang diharapkan cukup fleksibel, dengan cara menawarkan kisaran gaji, seperti ekspektasi gaji mulai Rp8 juta hingga Rp11 juta. Saat membuat kisaran gaji, pertimbangkan untuk memasukkan gaji ideal Anda di tengah-tengah.

4. Personalisasikan ekspektasi

Mengingat ekspektasi gaji dapat berubah berdasarkan posisi yang dilamar, maka pertimbangkan untuk mengubahnya sewaktu-waktu. Misalnya, jika melamar ke perusahaan besar bisa meminta ekspektasi lebih besar pula dibanding ke perusahaan kecil. Yang perlu Anda ingat adalah mempertimbangkan peran yang dilamar dan lokasi kerja.

5. Buatlah singkat

Saat mengomunikasikan ekspektasi gaji, sebaiknya buatlah singkat. Fokus utama menulis CV adalah menunjukkan kualifikasi, pengalaman, keahlian, dan minat Anda terhadap posisi tersebut. Sebaiknya, Anda menulis ekspektasi gaji pada bagian akhir CV.

Next: 3 Cara Menulis Skill Di CV Agar Sesuai Kebutuhan Perusahaan

Bagaimana Jika Tak Menulis Ekspektasi Gaji di CV?

Anda bisa saja tak menulis ekspektasi gaji di CV, meski perusahaan meminta kandidat melakukannya. Perusahaan yang meminta informasi ini sejak awal bertujuan untuk menyeleksi kandidat yang sesuai dengan bujet mereka. Ada kemungkinan pula, perusahaan melakukan hal tersebut ingin memantau “harga pasar” per posisi dan gajinya.

Memang, mencantumkan angka yang terlalu tinggi bisa membuat lamaran langsung tersingkir, sedangkan meminta gaji terlalu rendah berisiko merugikan diri sendiri. Jika menghadapi lowongan pekerjaan yang harus menyebutkan expected salary, tetapi Anda enggan melakukannya, maka abaikan saja.

Dalam UU Ketenagakerjaan, tertulis bahwa dalam penyusunan struktur skala dan upah (SSU), perusahaan wajib memperhatikan golongan, jabatan, masa kerja, pendidikan, dan kompetensi karyawan serta mencermati kemampuan dan produktivitas perusahaan.

Anda bisa menemukan loker lain berdasarkan industri kerja atau keterampilan melalui laman ini.

Share