Terkadang, kita tidak siap jika hiring manager mengajukan pertanyaan interview, “Tolong ceritakan pengalaman Anda membuat kesalahan? Bagaimana Anda mengatasinya?” Bagaimana kita siap, kalau kita hanya berfokus dengan keberhasilan, keterampilan, dan pengalaman kerja saja? Namun, itulah situasi dalam sesi wawancara, perekrut maupun manajer berkesempatan bertanya apa saja yang berhubungan dengan pekerjaan kita.
Alasan di Balik Pertanyaan Mengenai Pengalaman Membuat Kesalahan
Pertanyaan interview, “Ceritakan pengalaman Anda membuat kesalahan di tempat kerja sebelumnya,” dari manajer kepada kandidat bukan sekadar iseng atau berkelakar. Di balik pertanyaan tersebut, mereka ingin mengetahui kemampuan Anda menangani situasi yang menantang.
Bagaimana cara menjawabnya agar terlihat baik mata mereka? Tak ada jawaban baik atau tidak buruk. Mengingat pertanyaan ini tentang pengalaman seseorang membuat kesalahan, maka ceritakan peristiwa di mana Anda melakukan hal yang tidak benar, lalu tunjukkan sisi integritas, respons sekaligus penyelesaian masalah, dan kesempatan belajar dari situasi tersebut.
Jawaban ini juga menunjukkan bahwa Anda bertanggung jawab atas kekeliruan yang sudah dilakukan untuk meningkatkan kinerja lebih baik lagi di masa mendatang. Anda juga mampu menilai upaya, sumber bantuan, hingga cara mengimplementasikan umpan balik.
Shaneequa Parker JD, MPA, MSW, CDP/CDE®, compliance director di lembaga nonprofit, mengatakan pemberi kerja dapat mengukur kemampuan Anda cocok atau tidak dengan peran yang dibutuhkan oleh perusahaan melalui cara Anda menggambarkan tantangan dan bagaimana mengatasi atau belajar dari hal itu. Mereka juga menilai sisi fleksibilitas, emotional intelligence, dan critical thinking yang Anda miliki.
Next: 4 Kiat Mempersiapkan Interview Dadakan
4 Cara Menjawab Pertanyaan Interview “Ceritakan Pengalaman Anda Melakukan Kesalahan?”
Menjawab pertanyaan interview bukan hal mudah, terlebih dengan jenis pertanyaan reflektif seperti menceritakan pengalaman yang mungkin memalukan buat Anda, karena ada kesalahan di dalamnya. Jika dilihat dari sisi positif, Anda dapat belajar dan memperbaiki diri dari kesalahan tersebut. Jadi, persiapkan cerita pengalaman Anda dalam sesi wawancara.
1. Uraikan masalah
Untuk menceritakan sebuah kisah, Anda perlu menguraikan masalah di masa lalu, tindakan untuk merespons, dan cara memperbaikinya. Sebaiknya bahas kesalahan kecil daripada kesalahan besar serta ceritakan hal-hal yang perlu diketahui oleh manajer. Fokus pada kesalahan terkait pekerjaan daripada situasi pribadi. Pilih kata-kata yang spesifik dan lugas agar manajer memahami hasil positif dari pembelajaran Anda.
Contoh menceritakan pengalaman ketika membuat kesalahan pada posisi sales representative.
“Throughout my career, I've embraced mistakes as valuable learning opportunities. One pivotal moment was early on when I wasn’t meeting my sales targets. Rather than becoming discouraged, I proactively sought feedback from my manager. He pointed out that I needed to prioritize consistent follow-ups with prospects. Taking his advice to heart, I refined my approach—and my sales performance doubled as a result. This experience reinforced the importance of persistence in lead nurturing and taught me that continuous improvement is key to success in sales.”
2. Jelaskan tindakan
Tujuan dari pertanyaan wawancara ini adalah untuk melihat bagaimana Anda menangani kesalahan masa lalu, jadi tekankan bahwa Anda mampu memecahkan masalah. Jadi, jelaskan langkah yang Anda lakukan untuk mengatasi kesalahan tersebut. Sebaiknya, Anda tak perlu menyalahkan atau mendukung pihak lain dalam kesalahan ini.
Next: Pilih Magang atau Freelance: Mana yang Tepat?
3. Tekankan hasil positif
Selanjutnya, fokuslah pada hasil yang Anda lakukan untuk memperbaiki kesalahan tersebut agar manajer memahami etos kerja Anda dalam mengatasi tantangan atau masalah. Cobalah untuk membahas solusi yang Anda jalankan menguntungkan perusahaan.
Contoh menjelaskan pengalaman membuat kesalahan bagi kandidat marketing manager.
“Early in my leadership journey, I was determined to prove myself and often took on more tasks than I could effectively handle. This led to unnecessary stress and diminished productivity. After seeking guidance from my mentor, I realized the power of strategic delegation, not just to lighten my workload, but to empower my team. By redistributing responsibilities, I saw an immediate improvement: my focus shifted to high-impact initiatives, while my team gained valuable growth opportunities. This experience taught me that great leadership isn’t about doing it all, it’s about fostering collaboration, trusting your team, and optimizing efficiency for better results.”
4. Diskusikan hal yang dipelajari
Anda harus siap dengan pertanyaan susulan dari manajer. Oleh karena itu, siapkan diri untuk berdiskusi seperti bagaimana dampak pekerjaan atau situasi kerja setelah Anda menerapkan solusi pada situasi tersebut dan keterampilan tertentu yang diperoleh dari pengalaman berbuat kesalahan. Jelaskan bahwa Anda sekarang tahu cara menghindari kesalahan serupa dan lebih berhati-hati di masa mendatang.
Bagi Anda yang sedang menunggu hari-H wawancara, persiapkan pengalaman menangani situasi sulit atau kesalahan yang pernah dibuat sekaligus cara memperbaikinya, karena keterampilan dan pengalaman kerja di masa lalu menjadi pertimbangan perusahaan dalam menilai kandidat. Semoga berhasil!
