Blog
Career Development·

5 Kiat Praktis Jalani Upskilling untuk Perkembangan Karier

Apa itu upskilling? Upskilling adalah proses memperdalam keahlian di bidang yang sama dan/atau menguasai keterampilan baru yang relevan dengan pekerjaan.
Apa itu upskilling Peoplyee

Bagi sebagian orang, mereka tidak merasa bingung membedakan apa itu upskilling dan reskilling. Meski demikian keduanya sangat krusial dalam karier, karena mereka adalah pendukung individu yang ingin tetap relevan terhadap dunia kerja saat ini. Bahkan Anda yang ingin mengembangkan karier maupun memperoleh pekerjaan baru perlu upskilling secara berkala.

Apa Itu Upskilling?

Apa itu upskilling? Apakah sama seperti reskilling?

Upskilling merupakan proses memperdalam keahlian di bidang yang sama dan/atau menguasai keterampilan baru yang relevan dengan pekerjaan. Upaya tersebut untuk meningkatkan kinerja dalam perannya saat ini.

Menurut World Economic Forum, angkatan kerja terkini membutuhkan pelatihan keterampilan, seperti upskilling dan reskilling. Mereka berani meninggalkan pekerjaan yang tidak memberikan kesempatan belajar keterampilan baru. Oleh karena itu, perusahaan perlu merespons perubahan ketenagakerjaan untuk mendorong tujuan bisnis dengan memperhatikan kebutuhan karyawan.

Jadi, upskilling bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan mendasar guna menghadapi masa depan kerja. Dengan bidang pekerjaan yang sudah ditekuni, individu akan meningkatkan nilai diri mereka, membuka peluang baru, serta memastikan keberlanjutan karier.

Individu yang telah menekuni upskilling akan menjadi karyawan lebih mahir, efektif, dan produktif dalam perannya. Ia tak mengubah peran atau posisi, tetapi mengasah atau memperdalam pengetahuan di bidang digital marketing. Sebagai ilustrasi, upskilling seorang yang dengan peran sebagai digital marketing specialist antara lain analisis data lanjutan atau strategi SEO yang lebih kompleks.

Bagaimana dengan reskilling? Ini ialah usaha mempelajari keterampilan baru untuk beralih ke pekerjaan atau industri berbeda. Misalnya, seorang barista mempelajari coding untuk menjadi full-stack developer.

Jadi, yang perlu kita lakukan adalah upskilling sebagai upaya memperkuat keterampilan dan pengetahuan, sedangkan reskilling ialah langkah mengubah jalur karier.

Next: Mengenal Reskilling Sebagai Strategi Menghadapi Perubahan Industri

Alasan Karyawan Perlu Upskilling

Bagi karyawan–juga fresh graduate dan first jobber–yang sudah memiliki pekerjaan tetap, upskilling menjadi investasi jangka panjang karena ini membawa berbagai manfaat signifikan, yaitu:

  1. Mengasah dan menambah keterampilan dapat mendukung penyelesaian tugas harian, berkontribusi pada proyek inovatif, dan beradaptasi terhadap teknologi baru, sehingga ini meningkatkan kemampuan karyawan sekaligus mengurangi risiko digantikan oleh otomatisasi
  2. Karyawan yang melakukan upskilling sering kali menjadi kandidat utama dalam promosi jabatan dan kenaikan gaji, karena ia menguasai keterampilan tingkat lanjut hingga memahami keterampilan lain yang dibutuhkan oleh perusahaan
  3. Menguasai keterampilan lebih dalam meningkatkan produktivitas kerja, karena individu memiliki pengetahuan dan kemampuan sehingga membuatnya percaya diri dalam penyelesaian tugas sehari-hari
  4. Karyawan yang memiliki keterampilan yang selalu diperbarui memiliki posisi tawar lebih kuat, sehingga ia tak tersingkirkan ketika ada perubahan struktur organisasi
  5. Menjembatani skills gap dan mempersiapkan jobseeker dengan keterampilan yang dibutuhkan oleh industri
  6. Meningkatkan daya saing di pasar tenaga kerja, karena jobseeker melengkapi gelarnya dengan sertifikasi atau keterampilan tambahan yang sesuai dengan industri
Next: Apakah Soft Skill Lebih Penting Dari Technical Skill? Ini Penjelasannya

5 Kiat Praktis Upskilling Ini Dukung Perkembangan Karier

Bagi Anda yang telah memiliki keterampilan unggulan, tak ada salahnya untuk mempertajam dan mengembangkannya demi mendukung karier. Memang, tak mudah menjalani upskilling sembari bekerja atau menyiapkan tugas akhir di universitas, tetapi dengan perencanaan matang, Anda akan mendulang hasil yang optimal. Berikut kiat praktis sekaligus lebih memahami apa itu upskilling:

1. Identifikasi skills gap

Anda dapat memulai dengan menganalisis posisi Anda saat ini atau posisi yang diinginkan. Lakukan riset tentang tren industri dan keterampilan yang paling dicari, lalu analisis skills gap, seperti keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi ahli di bidang tersebut, apa yang dikuasai dan yang masih kurang dikuasai, dan langkah apa yang harus diambil.

2. Tetapkan tujuan spesifik

Menetapkan tujuan upskilling yang spesifik perlu melihat upaya yang telah Anda lakukan. Ini membantu Anda fokus pada tujuan dan upaya yang perlu dilakukan. Misalnya, Anda ingin menjadi digital marketing specialist, kemudian nilai apakah Anda telah menguasai alat analisis digital, sertifikasi, proyek yang telah ditangani, dan hasil proyek.

3. Pilih sumber belajar

Mengingat pembelajaran digital menawarkan beragam pilihan, maka Anda perlu memilih platform kursus daring, lokakarya, pelatihan internal perusahaan, atau belajar secara otodidak. Pilihlah sumber yang terpercaya dan sesuai dengan gaya belajar Anda.

4. Konsisten

Upskilling tak bisa membuat seseorang ahli dalam sekejap. Proses ini membutuhkan waktu dan konsistensi, sehingga Anda harus mengalokasikan waktu setiap minggu untuk belajar dan praktik. Konsistensi adalah kunci untuk menguasai keterampilan baru.

5. Praktikkan keterampilan

Keterampilan tidak akan berguna jika tidak dipraktikkan, maka carilah kesempatan untuk menerapkan apa yang Anda pelajari, baik dalam proyek kerja, proyek pribadi, atau pekerjaan sukarela. Jika program upskilling berasal dari perusahaan, biasanya manajemen memberikan tugas kerja yang harus mendemonstrasikan materi yang Anda peroleh dari program.

Contohnya, fresh graduate di bidang desain grafis mengambil program upskilling tentang user interface (UI) design. Ketika menghadapi wawancara kerja, ia menjadi kandidat utama karena memiliki keterampilan unggul dibandingkan pelamar lain dan keterampilan tersebut dibutuhkan oleh bisnis.

Idealnya, karyawan maupun pencari kerja mengadopsi upskilling jika ingin relevan dan sukses dalam karier, karena dunia kerja yang terus berubah. Mulai dari perubahan teknologi, angkatan kerja, hingga nilai profesional.

Di tengah persaingan di pasar kerja, investasi pada keterampilan wajib Anda lakukan sembari melihat peluang baru. Klik tautan ini untuk memperoleh informasi lowongan kerja terbaru.

Share