Blog
Career Development·

Apakah Soft Skill Lebih Penting Dari Technical Skill? Ini Penjelasannya

Dalam lingkup dunia kerja, lebih penting soft skill atau technical skill (hard skill)? Tentu, keduanya sama-sama penting.
Soft skill Peoplyee

Dalam lingkup dunia kerja, lebih penting soft skill atau technical skill (hard skill)? Tentu, keduanya sama-sama penting, karena keduanya mendukung pertumbuhan karier jangka panjang seseorang. Namun, fokus perusahaan terhadap kebutuhan tenaga kerja agak berbeda jika dibandingkan lima tahun yang lalu. Salah satu penyebabnya adalah generative artificial intelligence (AI), meskipun kehadirannya cukup membantu penyelesaian pekerjaan.

Soft Skill Vs. Technical Skill, Mana yang Lebih Penting?

Soft skill

Soft skill (keterampilan nonteknis) merupakan kompetensi dan kemampuan seseorang untuk membangun relasi dengan pihak atau orang lain. Keterampilan ini tak terbatas pada satu fungsi atau industri kerja saja, tetapi bermanfaat di mana pun tempat kerja Anda.

Contoh dari keterampilan nonteknis antara lain komunikasi, beradaptasi, time management, leadership, dan kreativitas. Keterampilan tersebut bisa diaplikasikan pada semua peran yang berkontribusi meningkatkan performa di tempat kerja maupun dalam berbagai aspek kehidupan pribadi.

Technical skill

Teman dekat soft skill adalah technical skill (keterampilan teknis) atau hard skill. Technical skill ialah kemampuan dan pengetahuan individu yang diperolehnya melalui pembelajaran dan bersifat khusus untuk menunjang pekerjaan atau tugas tertentu. Setiap orang memiliki keterampilan teknis untuk menunjang kinerjanya.

Bahkan technical skill dapat membuat Anda menonjol dalam pencarian kerja. Misalnya, seorang digital marketing menguasai paid ads, performance marketing, dan content marketing, yang mana keterampilan tersebut tidak dimiliki oleh seorang account executive.

Keterampilan teknis dapat mempelajari melalui pendidikan formal (sekolah dan universitas), kursus daring, lokakarya luring, maupun pembelajaran di tempat kerja. Bagi karyawan, mengasah dan/atau memperbarui technical skill sangat penting untuk merespons perubahan pekerjaan serta tetap relevan di dunia kerja.

Next: 8 Soft Skill Wajib Buat Fresh Graduate

Perusahaan Lebih Fokus Pada Soft Skill, Benarkah?

Menurut hasil survei TestGorilla pada Juni lalu, sebesar 60% pemberi kerja semakin fokus pada soft skill selama pencarian kandidat, karena keterampilan tersebut lebih penting saat ini daripada lima tahun lalu.

Dalam survei terhadap lebih dari 1.000 pembuat keputusan perekrutan di AS dan Inggris, sebanyak 85% responden menggunakan metode rekrutmen berbasis keterampilan dan lebih dari separuh pemberi kerja di AS mengatakan telah menghapus persyaratan gelar dari posisi yang mereka butuhkan.

“Pengusaha menginginkan orang yang mampu berpikir kritis, beradaptasi, dan berkolaborasi. Strategi rekrutmen terbaik saat ini menggabungkan data objektif dengan pandangan holistik terhadap kandidat, seperti keterampilan, nilai, dan keselarasan budaya mereka,” ujar Wouter Durville, CEO dan salah satu pendiri TestGorilla, dalam sebuah pernyataan pers.

Survei juga melaporkan bahwa lebih dari 70% perusahaan melakukan evaluasi kandidat secara keseluruhan, baik keterampilan, kepribadian, dan kecocokan budaya, karena upaya tersebut menciptakan hasil yang lebih baik. Namun, 78% responden yang mempekerjakan kandidat dengan keterampilan teknis yang kuat tidak berkinerja baik, karena kurang keterampilan nonteknis atau kecocokan budaya.

Next: Perlukah Fresh Graduate Memiliki Sertifikat Keterampilan?

Soft skill dan promosi

LinkedIn melaporkan bahwa karyawan dengan soft skills akan lebih cepat dipromosikan daripada mereka yang tidak memiliki keterampilan, seperti pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan komunikasi yang baik. Bagi tim HR, ini adalah inisiatif peningkatan keterampilan dan proses rekrutmen yang harus berfokus pada soft skill kandidat.

Keterampilan yang paling banyak dicari di AS meliputi literasi AI dan manajemen konflik, kemampuan beradaptasi, berpikir inovatif, berbicara di depan umum, keterlibatan pelanggan, dan stakeholder management.

Berdasarkan LinkedIn Talent Blog, perangkat AI akan mengubah perolehan kandidat selama beberapa bulan ke depan dan perusahaan serta pencari kerja akan semakin banyak menggunakan AI dalam proses rekrutmen. Perusahaan maupun pelamar dapat menunjukkan transparansi yang lebih besar tentang penggunaan AI.

Pengaruh dari AI

Pemberi kerja mengindikasikan bahwa pergeseran dalam prioritas keterampilan di tengah pasar tenaga kerja dipengaruhi oleh AI. Sekitar 70% pengusaha AS mengatakan bahwa mereka menggunakan AI dalam proses rekrutmen dan 92% mengatakan bahwa AI telah meningkatkan perekrutan mereka.

Pada saat yang sama, 63% responden masih merasa kesulitan mencari calon karyawan baru dibanding tahun lalu. Sementara itu, permintaan perusahaan untuk keterampilan AI telah menurun, dari 52% pada 2024 turun menjadi 38% pada 2025.

Sudahkah Anda menggunakan perangkat AI untuk membantu pekerjaan? Apakah Anda pernah memanfaatkan AI generatif untuk membuat CV agar terstruktur? Jika belum, tak ada salahnya untuk menggunakannya.

Dan, bila Anda memerlukan informasi mengenai peluang baru yang datang dari berbagai industri, cek laman ini.

Share