Blog
Career Development·

Career Development: Definisi, Tipe, dan Faktor yang Memengaruhi

Tanpa rencana career development, Anda berisiko mengalami stagnasi dalam karier.
Career Development: Definisi, Tipe, dan Faktor yang Memengaruhi

Career development tak hanya dilakukan oleh seseorang yang telah bekerja bertahun-tahun, juga bagi mereka yang baru menjajaki dunia kerja karena hal ini memerlukan usaha dan waktu yang tidak sebentar. Tanpa rencana career development, Anda berisiko mengalami stagnasi dalam karier atau menjalani jalur yang tidak sesuai dengan aspirasi karier. Sebaliknya, pengembangan karier akan membantu Anda mencapai tujuan karier, bahkan ini dapat mendukung perubahan karier.

Apa Itu Career Development?

Career development merupakan proses pembelajaran dan pemanfaatan keterampilan jangka pendek untuk maju ke arah tujuan profesional jangka panjang. Proses ini sering kali berlangsung seumur hidup, memerlukan refleksi dan eksplorasi tujuan dalam pekerjaan, serta melibatkan pencapaian yang spesifik untuk jalur karier yang dipilih oleh karyawan. Dengan kata lain, career development menjadi dasar untuk mencapai career growth (pertumbuhan karier) yang lebih besar.

Untuk mengembangkan karier, seseorang harus menguasai keterampilan dan pengalaman yang membawa mereka ke dalam career path (jalur karier) lebih jauh dari yang dibayangkan. Jika divisualisasikan, career path adalah anak tangga yang melambangkan tingkat peran atau posisi. Ketika Anda mendapatkan pekerjaan setelah lulus kuliah, maka itu langkah pertama yang penting untuk menapaki jenjang karier atau mendapatkan promosi di masa mendatang. Oleh karena itu, Anda perlu menavigasi setiap langkah dalam pengembangan karier secara bertahap sehingga Anda memiliki pertumbuhan karier signifikan.

Adapun manfaat memiliki rencana career development adalah:

  • Meningkatkan kepuasan karena memungkinkan karyawan untuk mengejar minat dan kelebihan
  • Membantu karyawan tetap mengikuti perkembangan keterampilan dan topik di bidang kerjanya sehingga mereka memiliki pengalaman baru, lebih terampil, dan tetap relevan
  • Berpeluang memiliki peningkatan jenjang karier atau berkesempatan menjelajahi jalur karier baru sehingga Anda memiliki work-life balance yang memuaskan
  • Pengembangan karier dapat meningkatkan harga diri karena Anda merasa memiliki kemampuan lebih dibandingkan orang lain
Selanjutnya: 5 Recruitment Channel Untuk Memperoleh Kandidat Terbaik

Tipe dan Cara Kerja Career Development

Tipe pengembangan karier

Ada dua tipe pengembangan karier, yakni formal dan informal. Perbedaannya adalah:

  • Formal career development: pengembangan ini mencakup program pelatihan jangka pendek, melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, sertifikasi, lokakarya, atau seminar yang dapat membantu membangun keterampilan untuk pekerjaan atau industri tertentu.
  • Informal career development: pengembangan ini akan melibatkan berjejaring di acara tertentu, kursus daring, magang, serta pengalaman menjadi sukarelawan

Pastikan Anda memiliki informasi terkini yang relevan tentang jenis pengembangan karier di atas, agar Anda bisa menjalani kehidupan profesional dengan baik.

Cara kerja pengembangan karier

Siapa yang melakukan career development? Jadi, pengembangan karier dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, tetapi umumnya bisa melalui organisasi atau independen.

Seseorang yang mengembangkan karier melalui perusahaan cenderung memiliki lebih banyak sumber daya yang tersedia, karena bisanya manajemen menawarkan program pengembangan sekaligus jaringan pendukung karyawan.

Bagaimana dengan pengembangan jalur mandiri? Karena sumber daya seseorang berbeda jika dibandingkan dengan pemberian perusahaan, maka ia sering kali menggunakan segala sesuatu yang mudah dijangkau, seperti mengikuti kelas daring, menyimak video pembelajaran di media sosial, membaca publikasi atau penelitian, menghadiri konferensi atau acara jaringan, bertemu dengan konselor karier, atau bergabung dengan organisasi profesional.

Mengingat sumber daya profesional independen tidak sama dengan yang bekerja di dalam perusahaan, jadi mereka perlu lebih proaktif atau upaya lebih banyak demi mengembangkan karier. Misalnya, aktif mengikuti pertemuan jaringan atau menyusun CV yang menonjol agar berpeluang lebih besar mendapatkan pekerjaan.
Selanjutnya: 5 Tantangan Mencari Kerja dan Solusinya

Faktor yang Berpengaruh terhadap Pengembangan Karier

Tak ada faktor tunggal yang berpengaruh terhadap pengembangan karier, dengan demikian Anda perlu memperhatikan hal-hal di sekitar sehingga Anda memahami upaya yang akan dilakukan demi menunjang kemajuan profesional di masa mendatang.

1. Karakteristik personal

Kepribadian, ketertarikan, bakat, tujuan karier, dan nilai kehidupan yang dimiliki oleh seorang karyawan akan menentukan dalam pengambilan keputusannya di bidang profesional. Misalnya, seseorang dengan kepercayaan diri yang tinggi tidak ragu untuk mengambil risiko dalam karier atau keluar dari kondisi nyaman, seperti mengundurkan diri dari pekerjaan lama untuk mengejar posisi di tempat baru. Sebaliknya, orang yang tidak percaya diri tampil di depan umum akan memilih pekerjaan “aman” atau peran yang tidak mengharuskannya berkomunikasi dengan pihak lain.

2. Self-evaluation

Bila Anda melakukan self-evaluation secara berkala–seperti enam atau 12 bulan sekali–mengenai kemajuan karier, kelebihan dan kekurangannya, serta peluang yang ada di luar tempat kerja, hal ini akan membantu Anda untuk mengidentifikasi area yang dapat ditingkatkan.

3. Usia

Selama ada kesempatan dan kemampuan, orang-orang berusia produktif akan terus mengembangkan karier mereka. Ada pula mereka yang telah berkeluarga dan berusia lebih dari 40 tahun enggan mengembangkan karier atau mengambil promosi karena tanggung jawab pekerjaan lebih besar. Meski demikian mereka yang masih berusia 20 tahun-an, yang diberikan posisi kepemimpinan, kurang mumpuni untuk menjalankan tugas-tugas tersebut.

4. Kemampuan finansial

Stabilitas finansial ialah salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang dalam pengembangan karier, karena mengasah keterampilan itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Misalnya, kursus daring secara intensif, mengambil gelar master, atau mengambil sertifikasi jelas. Sebagian karyawan berhasil mengakalinya dengan mengambil beasiswa. Buat mereka yang tidak berhasil mendapatkan beasiswa dan kurang mampu secara finansial, mereka akan mencari materi pembelajaran secara gratis. Kondisi ini dapat berpengaruh dalam kemajuan kehidupan profesionalnya.

5. Urusan keluarga

Alasan seseorang yang menomorduakan karier bukan hanya tentang kemampuan finansial, tetapi bisa juga urusan keluarga, seperti ia harus menjaga orang tua yang sakit atau mengurus anak yang masih dalam masa perkembangan. Ketika ia memprioritaskan keluarga, ada kemungkinan kariernya akan stagnan.

6. Company culture

Tak sedikit perusahaan menyediakan dukungan dan panduan dalam rencana career development, di mana hal tersebut bagian dari budaya perusahaan, salah satunya adalah membantu karyawan untuk mengukur progres karier jangka pendek hingga panjang. Dari dukungan ini, manajer dapat menjalankan coaching atau mentoring dan menyediakan sumber daya memadai agar anggota timnya dapat meningkatkan keterampilan. Perusahaan seperti ini akan menghargai karyawan proaktif yang menerima tanggung jawab lebih banyak.

7. Tren pasar tenaga kerja

Mengetahui tren job market, termasuk perubahan teknologi dan gaji, dapat membantu Anda menavigasi karier jangka panjang. Misalnya, mempertimbangkan untuk career switch atau melihat peluang kerja di tempat lain. Anda pun perlu mengetahui kondisi ekonomi dalam dan luar negeri sebagai wawasan sekaligus penentuan upaya yang akan dilakukan, seperti keterampilan yang diasah, penguasaan teknologi yang harus dikuasai, atau peluang yang bisa diambil dalam waktu dekat.

Temukan wawasan lain tentang karier di laman ini.

Share