Blog
Recruitment and Selection·

Jangan Sampai Melakukan 8 Kesalahan Menulis CV Ini

Salah satu kesalahan menulis CV adalah melebihkan atau berbohong pada CV, baik dari pengalaman, keterampilan, dan pendidikan.
Jangan Sampai Melakukan 8 Kesalahan Menulis CV Ini

Kadang kala, kita tak menyadari sudah melakukan kesalahan menulis CV ketika sudah mengirimkan dokumen tersebut kepada perekrut. Padahal CV menjadi langkah pertama dalam menarik perhatian perekrut, yang membutuhkan waktu beberapa menit untuk memindai CV sebelum memutuskan melanjutkan atau mengabaikannya. Jika Anda membuat kesalahan pada pembuatan CV, ini akan mengurangi kesempatan untuk memperoleh pekerjaan baru.

Apa saja kesalahan fatal dalam menulis CV yang sering tidak disadari oleh kandidat?

Menulis CV Bukan Hal Mudah

Bagi sebagian orang, mereka merasa kesulitan menulis curriculum vitae (CV) atau resume, karena mereka harus menyatukan pengalaman dan keterampilan kerja, cover letter, bahkan portofolio dalam satu dokumen sekitar dua hingga empat halaman. Dalam pembuatan CV, kandidat tak perlu menulis kalimat bertele-tele.

Brand Partnership Strategist di European Language Jobs Erika Ianovale mengatakan bahwa kandidat perlu menyadari banyak perusahaan yang menggunakan applicant tracking system (ATS) dalam penyaringan CV. Oleh karena itu, Anda perlu menggunakan keywords atau kata kunci di CV. Biasanya, keywords tertulis dalam informasi lowongan pekerjaan pada bagian kualifikasi atau tanggung jawab pekerjaan.

Menurut Emma Feasey, Services Manager di The Young Women's Trust (lembaga sosial yang berfokus pada pengembangan diri anak muda Inggris), tidak ada kata-kata spesifik yang harus dihindari dalam membuat CV, tetapi kandidat harus menulis secara deskriptif agar tidak membingungkan perekrut atau hiring manager (user).

Misalnya, daripada menulis, “A 'strong team player,” lebih baik menggunakan kalimat, “Collaborated with 10 coworkers from across divisions to dissemination a market survey in a short time” untuk menunjukkan teamwork skill Anda. Meski tak ada aturan dalam penulisan CV, tetapi Anda harus berhati-hati melakukannya agar CV dilirik oleh perekrut.

Selanjutnya: Perlukah Fresh Graduate Memiliki Sertifikat Keterampilan?

8 Kesalahan Menulis CV

1) Memilih fon tidak umum

Penggunaan fon yang tidak umum dan sulit terbaca dapat menyebabkan CV Anda tidak dilihat oleh perekrut, alih-alih menunjukkan Anda adalah orang yang kreatif. Meski perusahaan menggunakan ATS dalam melacak CV, tetapi mereka akan membaca fon yang populer dan mudah dibaca. Jadi, lebih baik menggunakan fon yang umum digunakan seperti Times New Roman, Calibri, Garamond, dan Arial.

2) Menggunakan format rumit

Mirip dengan pilihan fon, penggunaan format CV rumit yang menyebabkan perekrut kesulitan membacanya, seperti menggunakan tabel, kolom, atau garis bawah. Padahal tujuan pembuatan CV harus mudah dibaca oleh perekrut, HR, dan/atau user. Jika mereka sulit atau bingung membaca CV Anda, mereka akan beralih CV lain. Harapan Anda memiliki pekerjaan baru pun kandas.

3) Terlalu banyak warna

Penggunaan warna dapat menambah kejelasan atau penekanan di CV yang semuanya terlihat hitam dan putih. Namun, terlalu banyak warna dapat membuat pembaca mempertanyakan penilaian terhadap Anda. Warna yang paling aman untuk digunakan, yaitu:

  • Biru, abu-abu, hijau, dan merah, selama warnanya cukup gelap untuk ditampilkan di layar komputer
  • Kuning dan oranye kemungkinan sulit terlihat, tergantung pada kualitas komputer perekrut
  • Warna lain bisa digunakan untuk portofolio, terutama jika Anda bekerja di bidang kreatif
  • 4) Mencantumkan hal yang tak relevan

Ketika membuat CV, kita ingin mencantumkan pencapaian dalam karier, tetapi jika hal itu dilakukan akan membuat CV tidak relevan. Hal-hal yang tidak relevan, sebaiknya tak perlu ditulis di CV, seperti menjadi sukarelawan saat kuliah atau 10 tahun yang lalu, kelas kursus daring yang tidak relevan dengan pekerjaan, atau berganti-ganti peran. Tak masalah, jika seseorang ingin melakukan career switch tetapi terlalu banyak pergantian pekerjaan dalam 10 tahun akan memengaruhi reputasi Anda.

Selanjutnya: 9 Langkah Menjalankan Employee Referral

5) Salah ketik

Salah pengetikan dalam menyebutkan nama perekrut, perusahaan, pengalaman kerja, hingga titik dan koma bisa berpengaruh pada reputasi Anda, terlebih jika salah mengirimkan dokumen. Untuk menghindari kesalahan pengetikan, baca secara saksama sebelum dokumen Anda mengunduh dan mengirimkannya. Jika memungkinkan, gunakan alat grammar checking untuk memastikan tak ada kesalahan penulisan.

6) Tidak menulis hasil kerja

Kesalahan menulis CV yang tak disadari oleh kandidat adalah Anda hanya menulis tugas atau tanggung jawab “berbunga-bunga” atau subjektif, bukan hasil kerja secara objektif. Misalnya, daripada menulis detail-oriented atau leadership skill lebih baik, “Managing a digital marketing team with a budget under Rp10 millions per month.”

7) Menggunakan AI

Artificial intelligence (AI) bisa bermanfaat kepada tim HR maupun kandidat. Jika Anda ingin membuat CV dengan AI, perhatikan kalimatnya agar tidak berlebihan. Anda dapat menggunakan AI sebagai sumber daya menyempurnakan CV sesuai posisi yang dilamar dan wawasan pertanyaan wawancara.

8) Berbohong

Jangan pernah berbohong soal apa pun dan dengan siapa pun. Saat menghadapi perekrut yang berpengalaman, melebih-lebihkan atau berbohong pada CV–pengalaman, keterampilan, dan pendidikan–akan membuat Anda ditolak karena mereka mahir mendeteksi kesalahan yang terlihat tidak masuk akal dalam CV. Jika Anda diterima bekerja pada posisi yang tidak sesuai dengan kualifikasi, ada kemungkinan kebohongan Anda akan segera terbongkar. Cepat atau lambat, perusahaan akan memutuskan hubungan kerja karena Anda dinilai tidak berintegritas.

Ya, menulis CV ialah pekerjaan yang rumit karena Anda harus mencerminkan bagian-bagian yang relevan dari usaha Anda sebelumnya dan menyesuaikannya terhadap peran yang dilamar. Untuk itu, hindari kesalahan menulis CV supaya Anda memperoleh peluang baru. Ikuti tip wawancara dan informasi pekerjaan di laman ini.

Share