Blog
Recruitment and Selection·

Memahami Cara Kerja Headhunter yang Kandidat Perlu Anda Ketahui

Cara kerja headhunter hampir sama seperti perekrut internal. Mereka bertugas merekrut kandidat paling memenuhi syarat untuk mengisi loker.
Memahami Cara Kerja Headhunter yang Kandidat Perlu Anda Ketahui

Cara kerja headhunter hampir sama dengan perekrut internal. Mereka bertugas merekrut kandidat yang paling memenuhi syarat untuk mengisi lowongan pekerjaan (loker). Bagi kandidat, bekerja sama dengan perekrut headhunter dapat menambah kesempatan untuk memperoleh peluang baru, karena tak jarang mereka menawarkan peran yang Anda cari tetapi bisa di industri yang sama atau berbeda.

Bagaimana Cara Kerja Headhunter?

Recruitment agency atau headhunter ialah perusahaan jasa yang menyediakan layanan rekrutmen kandidat atas nama pemberi kerja (perusahaan klien). Mereka bertugas membuat job description, mengunggah informasi loker, serta mencari, menyaring curriculum vitae (CV), dan mewawancarai kandidat yang mempunyai kualifikasi sesuai kebutuhan klien.

Jika kualifikasi keduanya cocok, maka kandidat akan melaju ke tahap berikutnya, yakni wawancara dengan calon pemberi kerja. Bila tahap ini berjalan lancar, mereka akan menawarkan offering letter ke kandidat, dan jika Anda tidak diterima oleh mereka, perekrut akan memasukkan nama kandidat ke dalam database untuk proses rekrutmen lain, jika sesuai dengan kualifikasi.

Ketika kandidat ingin melakukan negosiasi dengan calon pemberi kerja, seperti kompensasi dan benefit, ia bisa meminta tolong kepada perekrut untuk menyampaikan pesan ke yang bersangkutan.

Apakah kandidat membayar jasa headhunter? TIDAK.

Kandidat tak perlu mengeluarkan biaya untuk mengirimkan CV, memenuhi wawancara, hingga menerima tawaran pekerjaan dari calon pemberi kerja. Biasanya, pihak headhunter hanya meminta komitmen kandidat untuk menjalani proses rekrutmen hingga selesai.

Headhunter menghasilkan uang jika mereka berhasil menempatkan kandidat pada suatu pekerjaan di perusahaan klien. Dengan kata lain, mereka mendapatkan pemasukan dari sisi pemberi kerja. Biaya yang berlaku sekitar 20% hingga 30% dari total gaji tahun pertama karyawan baru. Mereka tak akan menerima bayaran, jika tidak ada kandidat yang diterima.

Ada pula perusahaan headhunter yang mengenakan biaya retainer di muka untuk menutupi biaya pencarian. Jadi, klien harus mengeluarkan biaya tersebut, baik saat headhunter berhasil atau tidak berhasil menempatkan kandidat yang sesuai.

Next: Apa Itu Headhunter dan Manfaatnya di Pasar Kerja?

Cara Menjalin Kolaborasi dengan Headhunter Dari Sisi Kandidat

Mengingat kandidat tidak perlu mengeluarkan dana untuk menjalani proses rekrutmen melalui headhunter, maka tak ada salahnya Anda menjalin kolaborasi dengan mereka. Berkolaborasi dengan perekrut dari headhunter membuka peluang lain, yang terkadang tak terduga, karena Anda berkesempatan ditawarkan loker yang belum atau tidak diunggah secara umum.

Bila Anda tertarik, berikut ini beberapa langkah sebelum bekerja sama dengan mereka:

1. Teliti reputasi

Ketika Anda menjangkau loker dari headhunter atau ada perekrut dari headhunter, teliti reputasi mereka. Carilah, informasi headhunter di laman perusahaan, media sosial, serta platform pencari kerja untuk memahami apa yang mereka lakukan dan siapa saja klien mereka. Tanya pula ke teman atau orang terdekat yang pernah melakukan proses rekrutmen dengan headhunter. Dari hal itu, Anda dapat menggali info tentang headhunter yang mudah diajak berkolaborasi dan berkomunikasi, sehingga proses rekrutmen dapat berjalan seproduktif mungkin.

2. Komunikasikan harapan

Setelah Anda memutuskan untuk berkolaborasi dengan sebuah recruitment agency, komunikasikan harapan Anda tentang peran, gaji dan tunjangan, status karyawan, hingga preferensi (jenis industri, lokasi, jam kerja, model kerja, serta budaya perusahaan). Bila bersedia bekerja sama dengan headhunter, sebaiknya Anda memegang teguh komitmen tersebut.

3. Pertahankan jaringan

Anda dapat memasukkan perekrut dalam jaringan profesional dan mempertahankan jaringan tersebut. Pastikan Anda berkomunikasi secara konsisten perekrut selama proses rekrutmen untuk memastikan semua usaha berjalan lancar. Jika ada hal-hal yang perlu ditanyakan tentang proses, Anda bisa langsung menghubungi perekrut, seperti negosiasi gaji, status kontrak kerja, atau pengaturan jadwal skill test.

Next: 14 Metode Seleksi Karyawan Ini Perlu Diketahui oleh Jobseeker

Apa pun hasil rekrutmen, Anda perlu menjalin hubungan profesional dengan perekrut. Katakan apakah Anda masih terbuka dengan peluang lain atau tidak, sehingga ia akan memasukkan Anda ke dalam kategori pencari kerja aktif. Yang perlu diingat adalah bangunlah komunikasi secara jelas kepada perekrut, baik proses rekrutmen telah sesuai rencana atau tidak seperti harapan Anda. sebisa mungkin, jangan meng-ghosting atau meninggalkan proses tanpa alasan.

Cek peluang baru sesuai keterampilan dan pengalaman Anda di laman ini.

Share