Bagi perusahaan, menjalankan program employee referral menjadi strategi penting dalam proses perekrutan, karena merekrut kandidat yang sesuai kebutuhan bisnis tidaklah mudah. Bagi Anda yang sedang mencari peluang baru, tak ada salahnya menggali informasi tentang employee referral.
Salah satu caranya dengan membangun jejaring dan/atau komunikasi kepada teman kuliah, mantan rekan kerja, atau kerabat dekat. Jika tempat kerja mereka memiliki program rujukan karyawan, Anda dapat meminta bantuan mereka, tetapi hal ini berbeda dari memanfaatkan “orang dalam” yang berkonotasi negatif.
Mengenal Employee Referral
Employee referral merupakan metode dalam proses rekrutmen yang memanfaatkan jaringan profesional karyawan untuk menemukan kandidat terbaik.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sekaligus mempercepat proses rekrutmen, karena perekrut tak hanya membaca CV kandidat, juga testimoni karyawan yang merekomendasikannya. Metode tersebut dapat menciptakan sistem perekrutan yang efisien karena pengisian peran yang kosong akan cepat terpenuhi.
Biasanya, perusahaan yang menjalankan employee referral akan memberikan insentif, seperti bonus atau hadiah, kepada karyawan karena mereka merekomendasikan kandidat yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Sekilas, employee referral sama seperti bantuan dari “orang dalam” (insider). Ada benarnya, jika karyawan yang merekomendasikan adalah orang yang bekerja di perusahaan. Namun, selain kandidat direkomendasikan oleh karyawan dalam program employee referral, kandidat juga wajib mengikuti proses rekrutmen sesuai prosedur perusahaan.
Berbeda dengan the power of “orang dalam” di mana langkah ini mengacu pada praktik nepotisme.
Menurut pakar Psikologi Industri dan Organisasi dari Missouri State University Robert Jones, seseorang memperoleh pekerjaan melalui “orang dalam” jika ia menerima pekerjaan tanpa prestasi, menerima pekerjaan melalui paksaan, menerima pekerjaan karena telah menentukan tujuan atau memiliki minat terhadap pekerjaan yang dituju.
Menerima pekerjaan dari insider dengan keterampilan dan kompetensi mumpuni seolah tidak terlalu dipermasalahkan, tetapi nepotisme tetaplah praktik yang tidak berkeadilan bagi semua kandidat. Namun, masalah akan tumbuh, jika kandidat tersebut tidak memiliki kompetensi terhadap pekerjaannya tetapi diterima oleh perusahaan.
Alasan perusahaan perlu menerapkan metode ini dalam prose rekrutmen, antara lain:
- Karyawan cenderung merekomendasikan orang yang mereka percaya dan memiliki keterampilan serta budaya kerja yang sesuai dengan perusahaan
- Proses rekrutmen menjadi lebih cepat karena perusahaan tidak perlu melalui banyak tahap pencarian kandidat
- Kandidat hasil rujukan biasanya memiliki pengalaman dan pengetahuan, sehingga lebih mudah berinteraksi dengan budaya perusahaan
- Program ini bisa dijalankan secara formal (melalui platform HR) atau informal (rekomendasi langsung)
Hasilnya, kandidat yang direkrut melalui employee referral cenderung lebih cepat beradaptasi, memiliki retensi lebih tinggi, dan memberikan kontribusi signifikan bagi perusahaan.
Baca juga: 7 Langkah Jalankan Career Planning
Manfaat Employee Referral Bagi Perusahaan & Karyawan
Employee referral tak hanya memberikan keuntungan bagi perusahaan, karyawan yang merekomendasikan pun memperoleh manfaat dari program tersebut. Berikut penjelasannya:
Manfaat bagi perusahaan
1. Meningkatkan tingkat retensi
- Karyawan hasil referral sudah memahami ekspektasi perusahaan, maka mereka cenderung bertahan lebih lama
- Mereka memiliki hubungan personal dengan karyawan yang merekomendasikan, sehingga lebih termotivasi untuk berkinerja baik
2. Mengurangi kesalahan
Proses rekrutmen konvensional rentan terhadap bias atau ketidakcocokan terhadap budaya kerja. Dengan referral, perusahaan bisa mendapatkan kandidat yang sudah teruji oleh karyawan internal.
3. Memperluas jaringan kandidat
Setiap karyawan memiliki jaringan profesional yang berbeda. Dengan memanfaatkan employee referral, perusahaan dapat menjangkau kandidat pasif yang tidak aktif mencari kerja tetapi berkualitas dan dapat menjadi kandidat di talent pool.
4. Meningkatkan produktivitas tim
Kandidat hasil referral lebih cepat beradaptasi karena sudah mendapat panduan dari karyawan yang merekomendasikan. Hal ini mengurangi waktu onboarding dan meningkatkan produktivitas lebih cepat.
Manfaat bagi karyawan
1. Mendapatkan insentif
Banyak perusahaan menawarkan bonus referral, baik berbentuk uang atau hadiah lain, bagi karyawan yang berhasil merekomendasikan kandidat yang diterima.
2. Membangun lingkungan kerja yang nyaman
Dengan merekomendasikan rekan atau kenalan, karyawan dapat bekerja bersama dengan “anggota baru” yang telah mereka ketahui atau percaya, sehingga meningkatkan kolaborasi dan kepuasan kerja.
3. Meningkatkan nilai di mata perusahaan
Karyawan yang aktif merekomendasikan kandidat berkualitas sering dianggap sebagai talent scout, sehingga mereka akan memperoleh pengakuan lebih dari manajemen.
Walaupun program rujukan karyawan bermanfaat bagi perusahaan dan karyawan, tetapi terdapat tantangan yang mengikutinya, terutama ketika manajer hanya ingin mempekerjakan kandidat dari program referral daripada mempertimbangkan kandidat lain. Jika praktik ini terus-menerus dilakukan, perusahaan bisa menjadi kurang beragam dan inklusif secara pengalaman, pengetahuan, pendidikan, dan keterampilan. Hal tersebut dapat menghambat inovasi dan kreativitas.
Bagi pencari kerja, referral dapat menjadi langkah sulit, karena ia memerlukan hubungan pribadi dengan seseorang yang bekerja di perusahaan tersebut. Tak menutup kemungkinan kandidat di luar referral memiliki kualifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Untuk menghindari jebakan dalam program rujuan, tim HR harus mendiversifikasi saluran kandidat dari sumber lain serta menilai secara objektif guna mengevaluasi mereka. Bagi jobseeker, sebaiknya Anda meningkatkan kemampuan berjejaring sekaligus membuka peluang baru melalui laman Peoplyee.