Apakah Anda telah menetapkan batasan sehat di tempat kerja? Apakah batasan tersebut sesuai dengan budaya perusahaan dan tidak “melawan” batasan rekan kerja?
Ya, dunia kerja yang semakin dinamis menuntut karyawan bergerak cepat di mana pun mereka berada. Tak jarang, kondisi ini membuat batasan tak jelas antara kehidupan profesional dan personal, sehingga kerap terjadi pengabaian hal-hal krusial yang berpengaruh terhadap kesehatan mental. Padahal menetapkan batasan sehat di tempat kerja dapat menciptakan praktik profesional yang mendukung produktivitas perusahaan serta kebahagiaan karyawan.
Alasan Mengapa Menetapkan Batasan Itu Penting
Batasan di tempat kerja merupakan ketentuan dasar untuk menjaga keseimbangan antara dunia kerja dan pribadi. Upaya ini memungkinkan seseorang memisahkan kehidupan personal dan profesional secara lebih efektif, sehingga ia dapat mencegah kelelahan, menjalankan tanggung jawab, serta menciptakan ruang aman bagi diri sendiri.
Jika Anda menetapkan batasan sehat, maka manfaat yang akan diperoleh, antara lain:
- Menjaga kesehatan mental dan fisik, karena kita memiliki pedoman agar tidak bekerja berlebihan yang menyebabkan stres berkepanjangan atau burnout
- Mengelola waktu dan energi sehingga kita dapat fokus terhadap pekerjaan yang harus diselesaikan lebih cepat tetapi berkualitas
- Mendorong kejelasan dalam berkomunikasi sehingga memperkecil potensi konflik
- Membantu menghargai diri sendiri dan orang lain
Bila perusahaan memiliki kebijakan dalam batasan pekerjaan, maka implementasi tersebut akan menciptakan manfaat bagi karyawan maupun manajemen, yakni:
- Karyawan yang memiliki kontrol terhadap jadwal dan tanggung jawab kerja, sehingga mereka lebih bahagia dan sehat secara mental
- Batasan yang jelas menciptakan lingkungan kerja yang lebih adil dan kolaboratif
- Budaya yang menghargai batasan karyawan mendorong loyalitas dan keterlibatan sehingga bisa menurunkan tingkat turnover
- Mendorong budaya kerja yang positif yang membuat karyawan merasa aman, dihargai, dan mampu mengelola diri sehingga mereka lebih produktif
Next: 4 Kiat Mempersiapkan Interview Dadakan
4 Jenis Batasan yang Perlu Anda Tetapkan
1. Batasan fisik
Batasan fisik berkaitan dengan ruang kerja fisik dan tubuh. Ini berhubungan tentang cara Anda berinteraksi dengan rekan kerja, klien, dan hal-hal yang menyinggung personal space, seperti:
- Menjaga ruang kerja pribadi tetap rapi
- Pergi istirahat sendiri saat makan siang
- Berjabat tangan dengan seseorang daripada memeluknya
- Menentukan berapa lama seseorang dapat meminjam barang Anda
2. Batasan emosional
Batasan ini membantu Anda memproses emosi di tempat kerja, sehingga Anda dapat memisahkan perasaan diri dari perasaan orang lain tanpa meniadakan kebutuhan akan empati. Batasan emosional sering bersinggungan dengan batasan mental, misalnya:
- Menghindari percakapan teman yang sedang memburuk suasana hatinya
- Mengatakan kepada manajer bahwa Anda lebih suka menerima umpan balik
- Mendelegasikan pekerjaan kepada rekan dengan tepat
- Tidak terlibat dalam percakapan gosip kantor
- Memberikan saran kepada manajemen tentang strategi rapat yang lebih efisien
3. Batasan beban kerja
Batasan beban kerja akan berhubungan dengan beban pekerjaan, meski demikian seorang karyawan tetap memahami tanggung jawabnya, seperti:
- Menolak tugas tambahan di luar kapasitas realistis
- Meminta prioritas kerja yang jelas
4. Batasan komunikasi
Anda perlu memiliki batasan komunikasi untuk memelihara kehidupan personal dan profesional agar berjalan seimbang, contohnya:
- Tidak membalas email pekerjaan di luar jam kerja
- Mengenakan headphone untuk memberi sinyal bahwa Anda sedang sibuk
- Menyampaikan ekspektasi tentang cara komunikasi yang efektif
Next: 5 Kiat Bangun Career Networking Untuk Lancarkan Pekerjaan
Cara Menetapkan Batasan Sehat di Tempat Kerja
Menetapkan batasan bukan berarti menjadi kaku atau tidak fleksibel, tetapi mengomunikasikan kebutuhan Anda secara profesional. Berikut beberapa langkah yang bisa diikuti:
1) Kenali kebutuhan dan batas pribadi
Anda perlu merefleksikan kondisi emosional dan fisik ketika ingin menetapkan batasan. Misalnya, apakah Anda merasa lelah karena terus-menerus membawa pekerjaan ke rumah atau apakah Anda merasa terganggu saat menerima pesan kerja di akhir pekan.
2) Komunikasikan batasan secara jelas
Komunikasikan batasan Anda dengan rekan kerja menggunakan bahasa yang positif dan tegas. Contohnya, “Saya bisa menyelesaikan tugas ini dengan baik jika tenggatnya minggu depan, karena saat ini saya sedang menyelesaikan proyek lain.”
3) Gunakan teknologi
Manfaatkan fitur “Do Not Disturb” atau “Out of Office” pada email atau aplikasi kerja untuk menandakan waktu istirahat Anda.
4) Konsisten menjalankan batasan
Setelah menetapkan batasan, Anda harus mematuhinya alias tidak melanggar peraturan sendiri. Jika Anda disiplin melakukan hal tersebut, maka orang lain akan menganggap Anda sebagai individu yang menghargai waktu dan kapasitas diri sendiri.
5) Libatkan orang lain
Jika rekan kerja dan atas kerap melanggar batasan Anda, maka bicarakan secara terbuka dengan mereka untuk mencari solusi bersama. Katakan bahwa Anda senang membantu tugas tim tetapi ingatkan tentang batasan waktu, karena hal itu mendorong Anda berfokus memperhatikan pekerjaan dan keluarga. Katakan pula Anda lebih nyaman melakukan pekerjaan yang terjadwal agar Anda dapat mempersiapkan kebutuhan yang menunjang penyelesaian tugas dengan baik.
Memang, menetapkan batasan di tempat kerja bukan langkah yang mudah, karena anggapan bahwa kita tidak kooperatif. Beberapa karyawan mungkin merasa tidak enak atau takut dianggap jika menetapkan batasan. Namun, saat Anda membuat batasan yang jelas akan membuat hubungan kerja menjadi lebih sehat dan saling menghormati antar rekan kerja, selama Anda mengedepankan komunikasi dan konsistensi.
Batasan yang sehat bukan hanya untuk melindungi diri, tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang positif, suportif, dan berkelanjutan.