Blog
Career Development·

6 Langkah Mengelola Kondisi Tak Nyaman Saat Bekerja

Dalam sudut pandang pengembangan diri, rasa tak nyaman saat bekerja dapat menjadi tanda awal pertumbuhan personal.
6 Langkah Mengelola Kondisi Tak Nyaman Saat Bekerja

Rasa tak nyaman saat bekerja sering dianggap sebagai tanda bahwa seseorang tidak cocok terhadap perusahaan. Tak jarang pula, ketidaknyamanan menjadi pertanda karyawan harus meninggalkan tempat kerjanya, padahal kenyataannya belum tentu demikian. Dalam sudut pandang pengembangan diri, ketidaknyamanan justru dapat menjadi tanda awal pertumbuhan personal.

Bahkan penelitian dari oleh akademisi Cornell dan Universitas Chicago menemukan bahwa motivasi yang meningkat dapat berasal dari ketidaknyamanan. Dan, pertumbuhan yang sering kali tidak mengenakkan itu memicu seseorang untuk tumbuh dan berkembang.

Ketidaknyaman Dalam Konteks Bekerja

Ketidaknyamanan (discomfort) bukanlah tekanan yang melemahkan, melainkan tantangan yang mendorong adaptasi atau motivasi. Misalnya, seseorang yang harus mempelajari sistem perangkat lunak baru atau mengambil alih proyek penting di tengah ketidakpastian dapat menimbulkan rasa cemas dan takut gagal tetapi ia berusaha memahami cara kerja tersebut untuk mengimplementasikannya ke dalam proyek atau pekerjaan sehari-hari.

Contoh lain, ketika Anda harus mengerjakan tugas dengan tenggat waktu ketat atau tanggung jawab lebih besar oleh manajer, ini bukan berarti rekan kerja tidak kompeten atau perusahaan tak ingin menambah anggota baru, melainkan mendorong Anda belajar ilmu baru alih-alih menyerah begitu saja. Kondisi tersebut tidak menunjukkan lingkungan kerja yang toksik–meski hal itu perlu diperhatikan secara saksama–tetapi menghasilkan pertumbuhan profesional.

Berada di dalam suasana tak nyaman saat bekerja membuat Anda:

  • Meningkatkan fokus dan motivasi untuk mempelajari keterampilan baru
  • Menyadari diri sendiri adalah orang yang kuat mengatasi tantangan
  • Lebih mudah untuk beradaptasi ketika menghadapi situasi yang berubah-ubah
  • Mampu membuka pikiran untuk ide-ide baru sehingga berani mengambil keputusan
  • Berani mengeluarkan pendapat sekaligus dapat mengelola emosi yang mengarahkan pada kemampuan memimpin tim

Bagaimana jika saat ini merasa nyaman dengan pekerjaan?

Tak ada salahnya, jika Anda dapat menyelesaikan pekerjaan dengan rasa aman dan nyaman. Kenyamanan di lingkungan kerja bisa meningkatkan produktivitas karyawan. Namun, hal ini juga dapat “menjebak” kita berada di zona nyaman, seperti enggan menjajal cara baru atau mengasah keterampilan nonteknis yang mendukung keterampilan teknis.

Apakah kita harus memaksakan diri agar merasa tidak nyaman?

Pada dasarnya, ketidaknyamanan dapat datang dalam berbagai cara, baik besar maupun kecil, tetapi cara menghadapi situasi tersebut ialah langkah menuju pertumbuhan. Tentu, Anda tak perlu memaksakan diri untuk merasa tidak nyaman, karena di ruang lingkup pekerjaan banyak “menawarkan” kondisi yang berorientasi pada pertumbuhan. Misalnya:

  • Menghadiri rapat pagi tepat waktu karena rapat dihadiri oleh manajer berpengalaman yang akan berbagi pengetahuan dan keterampilan mereka, di mana hal itu dapat diimplementasikan dalam tugas harian Anda
  • Mengikuti seminar industri yang memungkinkan Anda berjejaring serta mendukung kinerja, khususnya meningkatkan penjualan
  • Seorang software engineer yang baru lulus mendapat tanggung jawab mengelola modul baru, meski merasa sempat melakukan kesalahan kecil, ia dapat meningkatkan keterampilannya berkat dukungan senior sehingga ia menjadi project leader
Next: 4 Jenis Batasan Sehat di Tempat Kerja yang Wajib Diterapkan

Langkah Mengelola Kondisi Tak Nyaman Saat Bekerja

Mengingat ketidaknyaman berhubungan dengan mindset, maka sebaiknya Anda mengubah pandangan bahwa kondisi tak nyaman saat bekerja bukan hal negatif, tetapi itu adalah sinyal pertumbuhan profesional sekaligus personal. Ini merupakan kondisi normal yang mendorong seseorang untuk belajar sesuatu.

Setelah itu, Anda perlu mengelola kondisi itu agar nyaman bekerja sekaligus belajar, yaitu:

  • Jangan mencoba melakukan banyak hal sekaligus, Anda bisa mengambil langkah kecil dan mempraktikkannya setiap hari, seperti 30 menit berbicara bahasa asing dengan rekan kerja untuk meningkatkan kemampuan
  • Jangan memaksakan diri melampaui batas. Temukan titik di mana segala sesuatu mulai menjadi sulit, catat pengalaman dan emosi Anda, lalu lihat apakah Anda dapat melampaui titik itu atau tidak
  • Diskusi dengan rekan kerja yang berpengalaman agar membantu Anda melihat perspektif baru ketika orang lain mengalami ketidaknyamanan serupa
  • Tingkatkan durasi berlatih secara bertahap dan rayakan kemajuan kecil agar terus termotivasi
  • Seperti otot, belajar pun membutuhkan istirahat agar Anda tidak burnout
  • Jangan memaksakan diri jika ada sesuatu tidak benar atau tidak menyenangkan, karena akan ada kesempatan lain untuk pertumbuhan Anda
Next: Memahami Cara Kerja Headhunter yang Kandidat Perlu Anda Ketahui

Kapan mewaspadai ketidaknyamanan?

Tidak semua ketidaknyamanan mengarah ke pertumbuhan. Anda perlu mewaspadai kondisi ketidaknyamanan yang tidak sehat atau mengindikasikan zona kerja berbahaya, yakni:

  • Diskriminasi
  • Pelecehan
  • Kekerasan verbal dan nonverbal
  • Hal-hal yang mengganggu kesehatan fisik dan mental
  • Lingkungan kerja yang menindas dan destruktif

Jika Anda mengalami salah satu dari situasi di atas, segera laporkan ke tim HR dan pihak berwajib.

Ketidaknyamanan dalam pekerjaan dapat menjadi sebuah peluang bagi pertumbuhan personal dan profesional. Pasalnya, ketika seseorang menghadapi ketidakpastian, ia akan membangun kompetensi dan ketahanan mental untuk menghadapi ketakutan. Dengan demikian, ia dapat tumbuh melampaui batas diri menuju karier dan kehidupan yang lebih berarti.

Share