Menjalani program internship dapat menjadi gerbang awal karier, terutama bagi mahasiswa semester akhir atau fresh graduate. Pasalnya, mereka akan mengenal dunia kerja secara langsung, seperti berkesempatan menerapkan ilmu dan keterampilan, memperluas relasi, serta memperkuat CV dan portofolio.
Sebelum mendapatkan tempat magang, Anda harus melamar lowongan magang terlebih dahulu. Namun, dalam proses ini tak sedikit pelamar yang belum memahami penyusunan lamaran magang dengan benar.
Hindari 6 Kesalahan Saat Mengirimkan Lamaran Untuk Program Internship
Program internship atau magang adalah pengalaman kerja jangka pendek yang ditawarkan oleh perusahaan untuk mahasiswa semester akhir atau fresh graduate untuk memperoleh pengalaman di industri atau bidang tertentu.
Beberapa perusahaan tak segan untuk menawarkan pekerjaan tetap kepada peserta magang, terutama setelah mereka menyelesaikan pendidikannya. Oleh karena itu, ketika melamar untuk mengikuti program internship bukan sekadar mengirimkan CV kepada perekrut atau tim HR, peserta magang juga harus memperhatikan hal-hal yang menyertainya. Cek poin-poin di bawah ini agar Anda dapat menghindari kesalahan saat mengirimkan lamaran internship.
1) Tunda mengirimkan lamaran
Mulai dari siswa SMA, mahasiswa, hingga fresh graduate berlomba-lomba mencari tempat magang. Kalau Anda menunda-nunda untuk mencari atau mengirimkan lamaran magang, maka ada kemungkinan Anda akan terlambat mendapatkannya dibandingkan teman-teman yang sudah melakukannya terlebih dahulu. Kecuali jika universitas sudah menjamin tempat magang bagi mahasiswanya. Pencarian tempat magang lebih awal memungkinkan Anda memperoleh gambaran jelas tentang apa yang harus dipersiapkan untuk mengirimkan aplikasi. Perhatikan pula tenggat waktu perusahaan membuka program internship.
2) Mengirimkan CV generik
Sebaiknya, Anda tidak mengirimkan CV dengan materi generik. Maksudnya, satu dokumen yang terdiri dari cover letter, CV, dan portofolio untuk melamar semua peran dan perusahaan. Anda harus menyesuaikan materi CV terhadap posisi dan perusahaan yang akan dituju. Misalnya, mahasiswa jurusan manajemen SDM dapat melamar peran HR atau GA, maka buatlah CV untuk peran masing-masing. Satu poin yang tak kalah penting, pastikan Anda tidak melakukan kesalahan dalam pengetikan, baik salah ketik nama perekrut, perusahaan, ataupun peran.
Selanjutnya: Program Internship: Hak dan Kewajiban Peserta Magang
3) Hanya melamar satu tempat
Anda juga perlu menghindari melamar satu tempat magang, karena program internship lebih kompetitif dari sebelumnya. Jika hanya melamar beberapa kesempatan, ada kemungkinan Anda tidak mendapatkan wawancara tepat waktu. Untuk memastikan Anda mendapatkan panggilan dari tim HR, lamarlah setidaknya 10 hingga 20 tempat magang setiap dua hingga tiga minggu. Bila menerima undangan wawancara setelah itu, Anda dapat berhenti melamar secara agresif tetapi pantau terus perkembangan sampai Anda memperoleh tempat magang.
4) Tidak mengikuti persyaratan
Melamar menjadi peserta magang berarti Anda perlu mengikuti persyaratan perusahaan. Jika Anda tidak dapat mengikuti persyaratannya, bagaimana perusahaan akan tahu Anda akan mengikuti aturan dan standar magang di tempat kerja?
Dokumen lamaran adalah kesan pertama yang Anda berikan kepada perusahaan. Dengan tidak mengikuti instruksi perusahaan, ada kemungkinan CV Anda tidak lolos screening. Persyaratan ini dapat berupa menyertakan dokumen transkrip, surat rekomendasi dari universitas, dan portofolio, jika ada. Misalnya, salah satu persyaratan untuk social media officer internship adalah membuat konten singkat atau menyertakan portofolio di media sosial. Bila Anda melewatkan persyaratan tersebut, meski nilai akademik tinggi, kemungkinan tim HR akan memilih mahasiswa yang menyertakan CV dan portofolio meski nilai akademik di bawah Anda.
Selanjutnya: 6 Poin Dari AI Buat Fresh Graduate Dapatkan Pekerjaan
5) Lupa menindaklanjuti
Setelah mengirimkan lamaran magang, tindak lanjuti satu atau dua minggu setelahnya untuk mengonfirmasi bahwa perusahaan telah menerima aplikasi Anda serta menanyakan apakah mereka perlu memeriksa hal lain. Jika Anda tidak dapat menemukan orang untuk menindaklanjuti lamaran, gunakan LinkedIn dan cobalah untuk terhubung dengan alumni di universitas yang sama dengan Anda dan bekerja di perusahaan tersebut. Jika Anda melalui sesi wawancara, pastikan menindaklanjuti seminggu kemudian dengan mengucapkan terima kasih kepada tim HR atau perekrut atas waktu mereka.
6) Tidak bersemangat
Ketika Anda diundang oleh perekrut untuk mengikuti sesi wawancara, persiapkan diri sebaik-baiknya. Mulai dari menguasai materi berdasarkan persyaratan magang, pahami keterampilan dan ilmu yang dipelajari selama ini, serta tunjukkan semangat Anda kepada mereka.
Yakinkan kepada perekrut dan/atau hiring manager bahwa Anda menginginkan posisi tersebut dan mengerahkan upaya untuk bekerja dengan baik. Bila Anda terlihat tidak bersemangat saat sesi tersebut, hiring manager akan bertanya-tanya apakah Anda menginginkan magang di tempat mereka atau tidak. Tentu, perusahaan ingin memiliki peserta magang yang menghargai peran dan memahami produk atau layanan mereka.
Siap mengirimkan aplikasi magang? Semoga Anda berhasil!